Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan dampak IPO PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) kepada Badan Pemantau Khusus (PPK) sesuai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Harga Rata-Rata Harian Saham (RNTH).
Seperti diketahui, IHSG mencatatkan pelemahan signifikan dalam dua hari terakhir, tepatnya sejak lelang penuh saham BREN milik konglomerat Prajogo Pangestu PPK. IHSG turun 1,56% ke 740 pada Rabu (29/5/2024) dan kemudian terus melemah 1,49% ke 7.034 pada Kamis (30/5/2024).
Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI Risa Rustam mengakui masuknya saham BREN ke dalam lelang PPK secara penuh juga akan mempengaruhi operasional sehari-hari bursa dan IHSG.
Selain itu, BREN memiliki kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di BEI yakni Rp 1,221 triliun atau 10,19% dari seluruh saham di BEI. Saham BREN otomatis terpuruk hingga level penolakan lebih rendah selama dua hari berturut-turut sejak masuk PPK.
“Karena BREN itu kapitalisasinya besar, pasti akan berdampak pada indeks, tapi harusnya berdampak pada RNTH secara keseluruhan, bukan hanya pada saham-saham tertentu. Saham-sahamnya banyak di pasar saham, kontribusinya terhadap RNTH sangat besar,” kata Riza, Kamis. (30 05/2024) saat rapat di gedung BEI.
Ia juga mengatakan, keuntungan bursa bergantung pada harga rata-rata transaksi harian (RNTH). Alhasil, jika volume perdagangan BREN mengalami penurunan yang signifikan pasti berdampak pada RNTH, ujarnya.
“Apakah signifikan atau tidak, kita belum tahu karena baru beberapa hari terakhir, saya kurang yakin,” ujarnya.
Berdasarkan data BEI hingga Kamis (30/5), rata-rata nilai transaksi modal harian tercatat sebesar Rp 11,91 triliun. Sedangkan BEI berencana meraih RNTH sebesar Rp 12,25 triliun pada akhir tahun 2024.
Riza tidak memungkiri, terdapat tantangan lain dalam perdagangan harian di BEI, terutama karena kondisi makroekonomi dalam negeri dan faktor global. Meski demikian, ia optimistis BEI bisa mencapai target RNTH pada akhir tahun.
“Tentu ada tantangannya karena transaksi pasar saham tidak hanya bergantung pada fundamental emiten saja, tapi juga kondisi makroekonomi. Jadi, kalau pertumbuhan ekonomi membaik, saya harap bisa membantu perolehan RNTH,” tutupnya.
Sementara IHSG melemah 0,57% ke 6.994,11 saat mulai diperdagangkan pukul 10.00 WIB atau BREN pada lelang penuh Jumat (31/5), mengutip data RTI Business hari ini. Saham BREN semakin merosot ke Rp 8.225 dengan ARB 9,86%.
Penafian: Buletin ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA