Business.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memastikan harga PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN) berisiko masuk dewan pengawas khusus setelah mendapat suspensi bursa selama dua hari.

Cristian Manulang, Direktur Pengendalian dan Regulasi Transaksi, mengatakan divisi BREN berisiko masuk ke Badan Pengawasan Khusus. Sebab, Kriteria Nomor 10 mengacu pada aturan mengenai saham yang termasuk dalam Dewan Pengawas Khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi salah satu syarat suspensi. Pasal 10 menyebutkan Bursa Efek dimasukkan dalam Dewan Pengawas Khusus apabila Bursa Efek dihentikan sementara lebih dari 1 (satu) hari karena kegiatan usaha.

Sementara distribusi BREN wilayah dihentikan selama dua hari pada Selasa (28/5/2024).

Benar sekali [bisa bergabung dalam badan pengawas khusus], ujarnya.

Cristiana menambahkan, divisi regional BREN kemungkinan akan ditutup selama sebulan oleh badan pengawas khusus. Menurut penjelasannya, apabila kegiatan penertiban suspensi tersebut terbuka sampai ada pengumuman lebih lanjut untuk beberapa bagian, maka bagian tersebut akan dimasukkan ke dalam papan pengawasan khusus selama 1 bulan.

Christian mengatakan, bursa telah mengambil tindakan regulasi seperti Uncommon Market Action (UMA), suspensi selama 2 sesi dan suspensi hingga pernyataan lebih lanjut, demi kepentingan perlindungan investor.

Terkait ketiga jenis regulasi tersebut, lanjutnya, dalam beberapa hal tidak bersifat menghukum, melainkan berfungsi untuk mendukung perlindungan investor.

Oleh karena itu, jika tindakan regulasi tersebut terjadi, sebaiknya investor mempertimbangkan keputusan investasinya dengan mendapatkan informasi yang diperlukan mengenai saham tertentu sebelum memutuskan apakah akan membeli atau menjual saham tersebut, ujarnya.

Sebelumnya, BEI meminta informasi kepada BREN mengenai sejumlah permasalahan, antara lain pergerakan harga minyak yang tidak normal dan penurunan investor.

Sekretaris Perusahaan BREN Morley mengatakan penurunan jumlah investor pada April 2024 berasal dari investor ritel yang akan memanfaatkan BREN saat harganya naik. Hal ini juga mencerminkan jumlah aset yang dimiliki oleh investor institusi yang terus meningkat.

“Situasi ini sangat mungkin terjadi dengan kenaikan harga saham karena masuknya perusahaan dalam S&P Global Clean Energy dan iShares Clean Energy pada 19 April 2024, menurut perkiraan kami. (28/5)/2024)

Selain mempertanyakan penurunan jumlah investor, bursa juga meminta klarifikasi mengenai kenaikan harga minyak dalam menghadapi penurunan penjualan.

BREN berpendapat, ada tiga penyebab harga saham turun saat penjualan menurun, antara lain sektor EBT yang permintaannya mendunia, minimnya sektor EBT di BEI, dan keinginan investor untuk berinvestasi jangka panjang.

——————–

Penafian: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi yang dilakukan pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel