Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku telah mengantongi tiga perusahaan mercusuar yang masuk dalam antrian (pipeline) penawaran umum perdana saham (IPO).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dari sisi penawaran, Bursa tidak hanya fokus pada kuantitas emiten IPO, tapi juga mempertimbangkan kualitasnya. BEI juga menargetkan perusahaan mercusuar untuk IPO.

Lebih lanjut ia mengatakan, perusahaan mercusuar atau perusahaan mercusuar harus mampu menampilkan dirinya sebagai perusahaan yang prospektif. Kriterianya, dari segi kapitalisasi pasar atau market capitalization minimal Rp 3 triliun, sedangkan free float atau saham yang dimiliki masyarakat minimal 15%.

“Tahun 2024 sudah ada yang terdaftar, dan yang sedang dalam pipeline ada dua. Jadi mudah-mudahan lancar sehingga paling tidak bulan Juni ini kita sudah punya 3 perusahaan mercusuar,” kata Nyoman seperti dikutip, Jumat (28/6). . / 2024).

Nyoman mengatakan, hingga 25 Juni 2024, terdapat 31 perusahaan yang mengantri untuk melakukan IPO dan saat ini sedang dalam tahap evaluasi oleh BEI.

Berdasarkan data pipeline BEI, sebagian besar calon emiten yang didapuk dalam pipeline IPO memiliki aset berukuran menengah. Sementara 8 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar didapuk IPO, sedangkan 6 perusahaan lainnya memiliki aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Sedangkan 17 perusahaan lainnya dengan aset skala menengah berkisar Rp50 miliar hingga Rp250 miliar masih mengantri untuk dicatatkan di Bursa.    

Dilihat dari sektornya, perusahaan dari sektor konsumen non-siklikal mendominasi sebanyak 12 perusahaan, disusul sektor industri sebanyak 4 perusahaan. Sedangkan sektor teknologi dan kesehatan masing-masing memiliki 3 perusahaan.

Selanjutnya, masing-masing terdapat 2 perusahaan di sektor energi, siklus konsumen, serta properti dan real estate, sedangkan masing-masing terdapat 1 perusahaan di sektor keuangan, bahan baku, dan transportasi logistik.

Sekadar mengingatkan, Bursa Efek Indonesia menargetkan 62 emiten yang mencatatkan saham perdananya di pasar modal pada akhir tahun 2024, dan menargetkan tiga perusahaan mercusuar yang tercatat di Bursa.

Oleh karena itu, BEI pun menyatakan akan terus berupaya agar emiten berkualitas dengan prospek usaha positif dapat melantai di pasar modal.

“Kami juga bekerja sama dengan konsultan untuk melakukan kegiatan proses publik. Harapan kami, dari para pemilih atau pemangku kepentingan dari institusi terkemuka, kami mendapatkan perusahaan tercatat yang juga kami harapkan merupakan perusahaan yang prospektif,” pungkas Nyoman. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel