Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menawarkan insentif dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) untuk meningkatkan likuiditas. PT Indo Premier Sekuritas menyatakan mendukung kebijakan tersebut. 

Presiden dan Chief Executive Officer Indo Premier Sekuritas Moleonoto mengatakan Indo Premier mendukung langkah BEI yang menaikkan biaya perdagangan produk derivatif tersebut. 

Investasinya juga kita dukung. Saya kira hasilnya akan terlihat, kata Moleonoto di Gedung BEI, Jakarta, Senin (8/7/2024). 

Moleonoto menggambarkan kemunculan ETF pada tahun 2007 sebagai cara investasi yang hemat biaya. Namun hingga saat ini produk ETF hanya didominasi oleh investor profesional saja. 

“Perlu kita pahami bahwa 99,9% aset industri ETF dikuasai oleh investor institusi saja. Kalaupun investor ritel, mereka pembeli kelas atas,” ujarnya. 

Ia menjelaskan, produk ETF memiliki kelebihan dan keterbatasan. Moleonoto menjelaskan permasalahan yang dihadapi konsumen saat ini ketika berinvestasi dalam mata uang yang berbeda, seperti kurangnya informasi spesifik, waktu yang diperlukan untuk mengeluarkan uang, tiga dan tujuh hari, dan harga yang tidak tetap secara real time. 

Moleonoto mengatakan Indo Premier Sekuritas memperkenalkan Power Fund Series untuk memudahkan investor ritel mengakses berbagai macam dana. Menurutnya, produk ini diperkenalkan untuk mengatasi kelemahan reksa dana dan ETF. 

Dengan diluncurkannya produk ini, Indo Premier Sekuritas telah bermitra dengan Indo Premier Investment Management (IPIM) dan akan memperkenalkan tiga belas produk antara lain Premier ETF IDX LQ-45, Premier ETF PEFINDO i-Grade, dan Premier ETF FTSE Indonesia ESG. Menurutnya, Indo Premier Sekuritas sedang mempersiapkan kerja sama dengan berbagai mitra seperti bank dan lembaga keuangan lainnya yang akan segera diumumkan.

Seperti diketahui, BEI dan KSEI tengah memberikan insentif baru bagi anggota konversi (AB) dan nasabah peserta. Insentif ini tersedia dalam bentuk keringanan komisi bagi AB yang membeli dan menjual ETF di pasar sekunder. 

Selain itu, DP yang memenuhi kewajibannya mengirimkan penawaran jual atau permintaan beli ke ETF di pasar sekunder dengan harga perdagangan bulanan juga akan mendapatkan keringanan biaya satu kali dan bisa dua kali.

Termasuk biaya transaksi bursa sebesar 0,018% dan biaya jasa pemrosesan bursa KSEI sebesar 0,003%. Insentif ini tersedia di pasar umum dan tunai, ditetapkan setiap akhir bulan, dan akan mengurangi tagihan utilitas AB pada saat itu. 

Pemberitahuan ini berlaku mulai 1 Juli 2024 hingga 31 Desember 2026. BEI dan KSEI bertanggung jawab mengevaluasi pelaksanaan insentif ini setiap enam bulan. 

—————

Penafian: Buletin ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Penilaian nilai ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA