Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan ada 16 perusahaan berskala besar yang masuk dalam jalur penawaran umum perdana (IPO).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga 25 Oktober 2024, total ada 36 perusahaan yang tercatat di bursa dengan akumulasi dana mencapai Rp 5,42 triliun.

“Sejauh ini, terdapat 28 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/10/2024).

Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan, sebagian besar perusahaan yang akan IPO merupakan perusahaan dengan aset besar. Ada 16 perusahaan yang berencana IPO dengan aset besar atau melebihi Rp 250 miliar.

Kemudian, 10 perusahaan masuk skala menengah atau memiliki aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Lalu, ada dua perusahaan dengan aset atau aset kecil di bawah Rp 50 miliar yang berencana IPO.

Berdasarkan sektornya, secara rinci lima perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO berasal dari sektor energi. Ada pula lima perusahaan di sektor konsumen non-siklikal yang masuk dalam pipeline IPO.

Dari sektor bahan baku, sektor keuangan, sektor kesehatan dan sektor real estate masing-masing memiliki tiga perwakilan emiten potensial yang terdaftar di Bursa.

Di sisi lain, BEI juga mencatat sebanyak 118 emisi diterbitkan dari 65 emiten Surat Utang dan Sukuk (EBUS). Dana yang diperoleh dari aksi korporasi tersebut berjumlah Rp 109,6 triliun.

Kedepannya, terdapat 19 rilis lagi dari 14 penerbit EBUS yang saat ini sedang dalam pipeline Exchange.

Saat ini, untuk right issue hingga 25 Oktober 2024 tercatat sebanyak 15 perusahaan telah melakukan right issue dengan total nilai Rp 34,42 triliun. Sebanyak 9 perusahaan tercatat masuk dalam pipeline right issue BEI per 25 Oktober 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel