Bisnis.com, Jakarta – Unicorn Fishery mengungkap nasib karyawan yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Sayangnya, perusahaan yang didirikan pada 2013 itu tidak merinci jumlah karyawan yang terkena dampaknya.

Wakil Presiden Urusan Masyarakat E Perikanan Muhammad, Presiden, mengatakan perusahaan berkomitmen melakukan segala upaya untuk mendukung karyawan yang terkena dampak, termasuk membantu mereka mendapatkan peluang kerja.

“E-Fishery akan membantu karyawan yang terkena dampak menemukan peluang karir baru yang sesuai dengan minat dan keterampilan mereka,” kata Chail dalam keterangan resmi yang diperoleh Bisnis, Jumat (26/7/2024).

Presiden menambahkan bahwa E-Fisheries menyediakan layanan konseling dan dukungan untuk membantu karyawan yang terkena dampak selama masa transisi ini. Selain itu, perseroan juga akan memberikan fasilitas transisi.

“E-Fishery akan membantu memfasilitasi proses transisi dengan lancar dan mudah bagi karyawan yang terkena dampak,” katanya.

Ketua mengatakan, keputusan pemberhentian yang dilakukan E-Fishery telah melalui pertimbangan yang sangat matang berdasarkan restrukturisasi dan perubahan strategi bisnis perusahaan. Dia mengatakan penangkapan ikan elektronik memahami dampaknya terhadap manusia.

Selain itu, eFishery menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh karyawan yang terkena dampak langsung dari keputusan ini.

“Kerja keras, dedikasi dan kontribusi mereka sangat berarti bagi E-Fishery. Ia mengatakan tanpa mereka, prestasi dan landasan kesuksesan E-Fishery tidak akan terbangun.

Tepatnya, perjalanan e-Fishery dimulai pada tahun 2013 yang dimulai oleh para pendirinya pada bulan Oktober lalu. eFishery mempunyai potensi untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia melalui budidaya perikanan, menyelesaikan permasalahan mendasar dengan teknologi yang sangat terjangkau, dan mengurangi kesenjangan melalui ekonomi digital yang inklusif.

Perusahaan yang berbasis di Bandung ini meraih status unicorn pada tahun 2023 dengan pembiayaan Seri D senilai $200 juta. Perusahaan yang dipimpin oleh Gibran Husayfa – CEO dan salah satu pendiri E-Fishery – juga merupakan startup pertama yang memiliki valuasi di industri akuakultur. 1,4 miliar dolar AS.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.