Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menerima penghargaan terbaik Bidang Perbankan Swasta Nasional pada Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2024.
Bisnis Indonesia Award (BIA) 2024 digelar pada Rabu (13/6/2024) di Hotel Raffles Jakarta dengan mengusung tema “Relief in Uncertainty”.
Pemilihan topik ini bukan tanpa alasan, topik ini dipilih karena pasca pandemi Covid-19, perusahaan harus beradaptasi di masa disrupsi, sehingga energi menjadi aspek penting bagi perusahaan untuk bertahan di tengah krisis yang kisruh. .
BIA merupakan kegiatan tahunan Asosiasi Bisnis Indonesia, dimana penyelenggaraan BIA 2024 merupakan yang ke-22 sejak pertama kali dikembangkan pada tahun 2002.
Seperti kita ketahui, BCA membukukan laba sebesar 12,9 triliun pada kuartal I 2024, dengan pertumbuhan year-on-year sebesar 11,7%. Sedangkan pada kuartal I tahun lalu, BCA mencatatkan laba bersih sebesar 11,53 triliun atau meningkat 43,0% year-on-year.
Laba BCA pada tiga bulan pertama tahun ini ditopang oleh penyaluran kredit BCA yang meningkat 17,1% menjadi Rp 835,7 triliun per Maret 2024.
Laba bersih (NII) BCA mencapai Rp 19,8 triliun pada kuartal I 2024, tumbuh 7,1% year-on-year. Selanjutnya, pendapatan non-bunga meningkat 6,8% menjadi Rp6,4 triliun.
Secara keseluruhan, pendapatan operasional mencapai 26,2 triliun atau meningkat 7% pada kuartal I 2024, dan beban pokok pendapatan sebesar 32,4%.
Pada segmen korporasi, penyaluran kredit BCA meningkat 22,1% menjadi Rp389,2 triliun per Maret 2024, sedangkan penyaluran kredit komersial meningkat 9,3% menjadi Rp125,2 triliun.
Kinerja kredit usaha kecil dan menengah BCA seperti tahun sebelumnya melanjutkan tren pertumbuhan di atas rata-rata industri. Per Maret 2024, penyaluran kredit UKM BCA tumbuh 13,5% YoY menjadi Rp 110,4 triliun.
Kredit konsumsi meningkat 14,9% menjadi Rp 201,6 triliun. Pertumbuhan kredit konsumer meningkat 11,0% menjadi Rp 121,7 triliun ditopang oleh KPR BCA.
Kemudian kredit mobil (CKB) meningkat 22,2% mencapai Rp 59,8 triliun, serta peningkatan kredit konsumsi yang sebagian besar berupa kartu kredit sebesar 22,6% mencapai Rp 17,1 triliun.
Pada Maret 2024, alokasi pinjaman BCA pada sektor berkelanjutan meningkat sebesar 9,1% menjadi Rp197,4 triliun atau setara 23,5% dari total portofolio keuangan.
Pertumbuhan kredit BCA didorong oleh perbaikan kualitas kredit, yang secara bertahap kembali normalnya pembayaran kartu kredit.
Rasio risiko (LAR) sebesar 6,6% pada kuartal I 2024, naik dari 9,8% pada tahun lalu. Rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 1,9%. Rasio cadangan NPL dan LAR masing-masing sebesar 220,3% dan 71,9%.
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) meningkat 7,9% menjadi Rp 1,121 triliun per Maret 2024, sedangkan giro dan tabungan meningkat 7,3% menjadi Rp 904,5 triliun. Transaksi BCA juga melonjak 20,8% menjadi 8,3 miliar transaksi. Volume transaksi mobile banking dan internet banking BCA, khususnya di saluran digital, mencapai 7,2 miliar, naik 23,5% YoY.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA