Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mendukung langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang meminta seluruh kementerian/lembaga menghemat minimal 50% perjalanan dinas hingga sisa tahun ini.
Sekretaris Utama Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) Teni Widuiyanti menilai, tidak sulit memangkas anggaran perjalanan dinas (perdin) hingga separuhnya.
“Hanya 50% saja, itu tidak penting, kembalilah, kalau tidak terlalu mendesak, kembalilah,” jelas Teni di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).
Sebagai informasi, Sri Mulyani sebelumnya meminta agar anggaran perjalanan dinas di kementerian/lembaga (K/L) dalam DIPA Tahun Anggaran (FI) 2024 dikurangi minimal 50%. Artinya pemangkasan yang dimungkinkan lebih tinggi dari 50%.
Himbauan tersebut ia keluarkan dalam Surat Edaran Nomor S-1023/MK.02/2024 tanggal 7 November 2024.
“Sesuai dengan instruksi Presiden RI [Prabowo Subianto] pada Rapat Kabinet tanggal 23 Oktober 2024 dan 6 November 2024 agar Kementerian/Lembaga mengefektifkan biaya perjalanan dinas Tahun Anggaran 2024,” tulisnya dalam salinan. . surat yang diterima Bisnis, diumumkan pada Minggu (10/11/2024).
Dalam surat yang dikirimkan kepada para menteri Kabinet Merah Putih, Jaksa Agung, Kapolri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, dan Pimpinan Sekretaris Lembaga Negara, disebutkan tujuh poin terkait tabungan itu. .
Sri Mulyani meminta para menteri dan pimpinan lembaga meninjau kembali beberapa kegiatan yang memerlukan belanja perjalanan dinas dalam DIPA 2024 agar dapat dihemat dengan tetap menjaga efektivitas pencapaian tujuan program di setiap K/L.
Namun Bendahara Negara tidak mengecualikan tabungan perjalanan dinas bagi unit yang tugas pokok dan fungsinya memerlukan perjalanan dinas.
Selain itu juga digunakan untuk biaya perjalanan dinas tetap, seperti untuk biaya perjalanan dinas guru pertanian, juru informasi dan ustadz serta biaya perjalanan dinas kedutaan/penghubung.
Oleh karena itu, Sri Mulyani pun meminta K/L melakukan revisi terkait belanja perjalanan dinas pada DIPA 2024.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel