Bisnis.com, JAKARTA — Badan Keamanan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan Badan Keamanan Pangan (Bulog) harus membayar bunga pinjaman bank sebesar Rp 1,9 triliun untuk cadangan pangan Indonesia.

Presiden Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan Bulog harus membayar bunga pinjaman jumbo itu untuk menjamin pangan masyarakat.

Dalam situasi saat ini, lanjutnya, Bulog telah menyiapkan cadangan pangan sebanyak 1,7 juta ton beras untuk memenuhi kebutuhan pangan pada akhir dan awal tahun.

Situasi ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana cadangan pangan Indonesia berada pada kisaran 600 ribu ton – 800 ribu ton dan merupakan alarm berbahaya.

Tapi ada uang yang digunakan untuk menyimpan bahan makanan, itu uang pinjaman bank, jadi Bulog akan membayar bunga bank itu sebesar Rp 1,9 triliun, kata Arief dalam rapat (RDP) dengan Komisi IV DPR, Rabu (6/11). /2024).

Namun, Arief menjelaskan langkah tersebut harus dilakukan agar Indonesia memiliki cadangan pangan untuk menjamin keseimbangan pangan di pasar.

“Hal ini harus kita lakukan karena pemerintah harus menyediakan pangan,” ujarnya.

Selain itu, kebutuhan beras di Indonesia sebesar 30,5 juta ton. Sedangkan produksinya hanya 31 juta ton, artinya cadangannya hanya sekitar 500 ribu ton.

Oleh karena itu, apa yang disampaikan Pak Prabowo untuk mengembangkan produksi akan menjadi sangat penting dan bila perlu kita semua akan menyerang, ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel