Bisnis.com, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Peram Bulog menambah cadangan beras pemerintah atau CBP untuk mengeksploitasi 600.000 ton gabah dalam negeri pada akhir tahun 2024.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pangan Nasional (BAPNAS) Arif Prasetyo Adi usai mengikuti NFA Fun Run 5K di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (28/7/2024).
“Saya baru minggu lalu menugaskan kembali Bulog untuk menyerap 600.000 ton di dalam negeri,” kata Arif kepada awak media, Minggu (28/7/2024).
Arif mengatakan, penugasan tersebut dilakukan untuk menambah Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), baik komersial maupun CBP. Dengan begitu, diperkirakan akan ada lebih dari dua juta ton beras di Indonesia pada tahun depan.
Ia mengatakan, meski pemerintah telah melaksanakan bantuan pangan beras sekitar 200.000 hingga 240.000 ton selama 1 bulan, namun stok beras di gudang Bulog masih stabil di atas 100.000 ton.
Guna meningkatkan CPP, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah memberikan dana pinjaman sebesar Rp 28,7 triliun pada tahun 2024 untuk BUMN Food, Perum Bulog dan ID Food.
Arif mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk menyerap 12 komoditas CPP pada tahun 2024. Kedua belas komoditas tersebut antara lain beras, jagung, kedelai, bawang putih, cabai, daging sapi, ayam, telur, gula pasir, minyak, dan ikan goreng.
“Cairannya Rp 5 triliun ke RNI/ID Food, sisanya Rp 23 triliun ke Bulog,” kata Arif.
Sekadar informasi, dari dana pinjaman tersebut BUMN Pangan akan mendapatkan bunga lebih murah karena bunganya disubsidi Kementerian Keuangan.
Besaran subsidi bunga pinjaman yang diberikan pemerintah tanpa agunan sebesar 3%-4,5%. Suku bunga yang dibebankan kepada penyedia CPP adalah suku bunga yang dibebankan oleh penyalur dikurangi tingkat subsidi bunga.
Sedangkan jika ada jaminan, besaran subsidi bunganya sebesar 2%-3%. Tingkat bunga yang dibebankan kepada penyedia CPP adalah tingkat bunga pinjaman setelah pemberian jaminan pemerintah dikurangi tingkat subsidi.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel