Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) membantah harga pangan di Indonesia termasuk yang termahal dibandingkan wilayah lain di Asia Tenggara.
Hal ini menanggapi anggota Komisi IV DPR yang menyebut masyarakat Indonesia harus mengeluarkan dana sebesar US$4,47 miliar atau 69.000 reais per hari untuk mendapatkan makanan bergizi.
“Kalau dikatakan harga pangan sama [di Asia], sebenarnya tidak,” kata Direktur Bapanas Arief Prasetyo pada Rapat Dengar Pendapat Biasa (RDP) dan Komisi IV DPR. / 2024).
Arief mengungkapkan, dirinya telah mengunjungi banyak negara seperti Malaysia, Singapura, dan Korea dan melakukan inspeksi. Dalam kunjungan tersebut, Arief mengakui harga pangan yang dijual di etalase negara tetangga lebih tinggi dibandingkan di Indonesia.
“Harga di toko [obral] lebih mahal dari harga kami saat kami ganti. “Saya mengambil foto satu per satu untuk menunjukkan bahwa harga pangan kami benar-benar masuk akal.
Per 10 Oktober 2024, harga pangan di Malaysia misalnya, harga pokok beras berkisar antara MYR 19,59 hingga 223,99 per 5 kilogram (kg). Harganya Rp 14.104 – Rp 17.272 per kg jika dikonversi ke mata uang Indonesia.
Sedangkan harga telur ayam ras di Malaysia adalah 7,8-8,5 Ringgit Malaysia per 10 butir telur atau sekitar 28.080-30.600 per 10 butir telur.
Namun Arief menyadari harga gula yang dijual di Malaysia lebih murah dibandingkan di Indonesia. Sebab, gula yang digunakan Indonesia adalah gula kristal putih. Harga gula pasir di Malaysia berkisar 5,25-5,75 ringgit Malaysia per kg atau sekitar 18.900-20.700 per kg.
“Untuk gulanya agak lebih murah karena menggunakan gula rafinasi. Gula yang kami gunakan adalah gula kristal putih,” jelasnya. Kami tidak menggunakan gula rafinasi, kami menggunakan gula rafinasi industri.”
Meski begitu, harga minyak sawit di Malaysia dipatok pada 13,30-17,6 ringgit Malaysia per 2 kg atau sekitar 19.152-25.344 per liter.
Kini bawang putih (kating) berharga 7,7 ringgit Malaysia per 0,5 kg atau sekitar Rp 55.440 per kg. Bawang merah (India) harganya 4,5 Ringgit Malaysia per 350 gram atau sekitar Rp 46.285 per kg, sedangkan cabai merah 2,6 Ringgit Malaysia per 100 gram atau Rp 93.000 per kg.
“Saya sendiri yang membandingkannya dan membeli nomornya sendiri, kecuali dagingnya. Kita akan membicarakan daging nanti. Tentang efisiensi, tentang produktivitas. “Sebenarnya masalah ayam itu makanannya,” ujarnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI Bidang PKS Riyono mengatakan dalam laporan FAO, harga pangan bergizi di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.
Masyarakat kita harus mengeluarkan USD 4,47 atau 69 ribu kroner sehari untuk mendapatkan makanan bergizi.
Sementara itu, menurutnya, angka di negara tetangga tergolong rendah jika dibandingkan dengan Indonesia, seperti konsumsi pangan di Thailand sebesar $4,3, Filipina sebesar $4,1, dan Malaysia sebesar $3,5.
Di sisi lain, lanjutnya, terdapat 183 juta masyarakat Indonesia yang tidak memiliki akses terhadap pangan bergizi.
Lihat berita dan artikel lainnya di website Google dan Channel WA