Bisnis.com, JAKARTA – Studi terbaru McKinsey & Co menunjukkan bahwa 46% pemilik kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat berencana beralih kembali ke mobil konvensional bermesin pembakaran internal (ICE). 

Studi McKinsey & Co. juga melaporkan bahwa sekitar 29% pemilik kendaraan listrik di seluruh dunia sedang mempertimbangkan untuk beralih ke ICE atau kendaraan berbasis pembakaran internal. 

McKinsey & Co menjelaskan, hingga 35% keinginan responden beralih ke mobil konvensional disebabkan oleh kurangnya infrastruktur pengisian daya. 

Alasan lain untuk menduduki peringkat teratas adalah biaya kepemilikan secara keseluruhan dan dampaknya yang tinggi terhadap perjalanan jarak jauh.

Survei tersebut juga menemukan bahwa sekitar 21% responden di seluruh dunia enggan beralih ke kendaraan listrik. Angka ini relatif tidak berubah dibandingkan tahun 2022, turun menjadi 3% dari tahun 2021. 

Survei McKinsey & Co juga menemukan bahwa 18% responden mengatakan mobil mereka berikutnya adalah mobil listrik, meningkat menjadi 16% pada tahun 2022 dan 14% pada tahun 2021. 

“Penjualan kendaraan listrik tumbuh kuat secara global, namun beberapa pasar mengalami perlambatan dan banyak produsen mobil menunda target mereka,” lapornya Kamis (20/6/2024). 

Beberapa produsen mobil, termasuk Tesla, Mercedes-Benz, General Motors dan Ford, telah menurunkan target jangka pendek mereka untuk kendaraan listrik mulai tahun 2023, menurut laporan tersebut.

Telah dilaporkan bahwa OEM lain juga memasangnya Kia, misalnya, menargetkan menjual 1,6 juta kendaraan listrik pada tahun 2030, atau 37 persen dari total penjualan.

“Penjualan kendaraan listrik akan tumbuh rata-rata 21% per tahun selama 4 tahun ke depan, dengan rata-rata 61% antara tahun 2020 dan 2023,” kata laporan itu. 

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa pangsa mobil listrik dalam penjualan mobil penumpang baru akan meningkat menjadi 33% pada tahun 2027 dan 17,8% pada tahun 2023. 

Hanya Tiongkok (60%) dan Eropa (41%) yang berada di atas rata-rata dunia. Namun, beberapa pasar mobil Eropa bahkan mengalami pergerakan serupa, dengan negara-negara Nordik naik 90% dan Jerman, Inggris, dan Perancis lebih dari 40%.

“Di AS, karena pemilihan presiden yang akan datang, gangguan pada pasar kendaraan listrik telah membantu memperlambat adopsi kendaraan listrik tahun ini, dan pada tahun 2027, hanya 29% kendaraan yang dijual di negara tersebut adalah kendaraan listrik,” kata laporan tersebut.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA