Bisnis.com, JAKARTA – Orang yang rutin mengonsumsi buah dapat terhindar dari gangguan kesehatan mental seperti stres dan depresi di hari tua.

Annabel Mathison, peneliti postdoctoral di Center for Healthy Brain Aging, mengatakan depresi pada usia tua dapat memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan pada orang yang lebih muda. Hal ini mempengaruhi kinerja fisik dan kemampuan kognitif yang berhubungan dengan kualitas hidup dan angka kematian yang tinggi. 

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi buah secara teratur sejak masa kanak-kanak bermanfaat tidak hanya untuk kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental.

Orang yang makan lebih banyak buah di usia paruh baya memiliki risiko lebih rendah terkena depresi di usia tua, demikian dilaporkan The Journal of Nutrition, Health, and Aging, Jumat (20/9/2024). Hal ini dibuktikan dengan penelitian terhadap 14.000 orang di Singapura selama 20 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi setidaknya tiga porsi buah sehari mengalami penurunan depresi sebesar 21%. 

Peneliti utama Ko Woon Puai menjelaskan bahwa buah ini mengandung antioksidan tingkat tinggi dan mikronutrien anti inflamasi seperti vitamin C, karotenoid, dan flavonoid. Makanan ini terbukti mengurangi stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh. 

Koch juga menggunakan sayuran sebagai contoh dan menunjukkan hasil yang berbeda. Meski sayuran kaya akan antioksidan, cara memasak dan memasaknya dapat mengurangi efek anti inflamasinya.

“Proses memasak ini mengubah bioavailabilitas dan aktivitas nutrisi dalam sayuran, sehingga membatasi efek perlindungan nutrisi terhadap depresi,” kata Koch dalam penelitian yang dikutip Rabu (18/9/2024). 

Menurut Health.com, buah-buahan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Singapura adalah jeruk, jeruk keprok, pepaya, pisang, dan semangka yang dapat mengurangi depresi pada lansia. (Jeslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA