Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah kembali menyalurkan pangan berupa beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia mulai 1 Agustus 2024. 

Hal itu disampaikan CEO Peru Bulog Bayu Krisnamurti dalam pertemuan di sela-sela NFA Fun Run 5K di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Batavia, Minggu (28/7/2024).

“Saya jamin mulai 1 Agustus bantuan pangan akan dimulai lagi,” kata Bayu, Minggu (28/7/2024).

Ia mengatakan, bantuan tersebut akan disalurkan pada Agustus, Oktober, dan Desember 2024 sesuai pedoman pemerintah. 22 Juta Beras KPM Iri 10 Kilogram.

Bayu meyakini pendistribusian beras akan membantu menekan harga beras yang belakangan ini mulai naik. Dia mencontohkan, kenaikan harga beras terjadi di tingkat eceran karena Indonesia kini memasuki masa paceklik dan tidak akan menyalurkan bantuan beras pada Juli 2024.

“Ketika mereka mulai membeli, permintaannya meningkat,” katanya.  

Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada Minggu (28/7/2024), pukul 14.05 WIB, harga beras dilaporkan mengalami kenaikan dibandingkan hari sebelumnya. 

Harga beras kualitas terbaik naik 0,13% menjadi Rp15.560 per kilogram, beras medium naik 0,15% menjadi Rp13.590 per kilogram, dan beras SPHP naik 0,16% menjadi Rp12.600 per kilogram.

Lebih spesifiknya, harga beras tertinggi terjadi di Provinsi Papua Tengah yakni Rp 18.960 per kilogram, sedangkan harga terendah di Sumsel yakni Rp 14.040 per kilogram.

Sedangkan rata-rata harga beras tertinggi terjadi di Papua Tengah sebesar Rp16.100 per kilogram, sedangkan terendah Rp12.300 per kilogram di Sumatera Selatan. 

Mulai 5 Juni 2024, Bapanas menetapkan Harga Terkini (HET) beras medium dan premium. Perbadanan Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan HET Beras Dalam Perbadanan Nomor 5 Tahun 2024, pemerintah menetapkan HET beras medium sebesar Rp 12.500 – Rp 13.500 per kilogram, dan HET beras premium sebesar Rp 14,90 per kilogram. kilo – Rp 15.800 per kilo tergantung negaranya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA