Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan & Sulawesi Barat (Bank Sulselbar) yakin prospek bisnis dan kinerja perbankan akan tetap positif di masa yang penuh ketidakpastian. Target perusahaan sebesar Rp 870 miliar pada tahun 2024. 

Prospek positif bisnis perbankan disebabkan oleh ekspektasi peningkatan aktivitas konsolidasi perbankan, kata Presiden Bank Sulzlbar Ulises Zuandi.

Kepada Bisnis, Kamis (13/6/2024) “Hal ini terkait dengan impor negara yang diperkirakan akan meningkat setelah bulan terakhir Ramadhan karena pertumbuhan penduduk.”

Terakhir, ekspansi kredit diperkirakan akan meningkat hingga dua digit, ujarnya. Profitabilitas bank diharapkan meningkat seiring dengan pertumbuhan kredit seiring dengan konsolidasi keuangan dan kemampuan bank dalam mengelola risiko yang dihadapi seperti risiko asuransi, pasar, dan kredit. 

“Ya, bahkan saat resesi global,” ujarnya. 

Selain itu, di bawah kepemimpinan Ulisin, perusahaan akan tetap berkomitmen memberikan layanan berkualitas di sisi digital sambil terus meningkatkan operasionalnya. 

Seperti diketahui, Bank Sulzalbar berhasil meraih Regional Bank of Excellence Award in Digital Acceleration pada Business Indonesia Awards (BIA) 2024.

“Kami bangga atas penghargaan BIA 2024 dan menjadi target kami untuk mempercepat digitalisasi meskipun ada ketidakpastian karena [digitalisasi] sudah menjadi kebutuhan dalam persaingan perbankan,” ujarnya. 

Ia mengatakan, pascapandemi Covid-19, pihaknya mengambil langkah beradaptasi dengan perubahan dunia usaha. 

“Dulu [nasabah bisnis] ke kantor bank. Sekarang [nasabah] suka pakai telepon seluler, serba instan,” ujarnya.  

Dari sisi kinerja, Bank Sulcelbar mencatatkan laba Rp 167,67 miliar pada kuartal I 2024. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan bunga bersih (NII) mencapai Rp 377,48 miliar per Maret 2024.  

Bank juga mencatatkan pendapatan berbasis komisi atau yang dikenal dengan fee based income yang naik 3,9% yoy menjadi Rp 77,57 miliar pada Maret 2024, dari sebelumnya Rp 74,66 miliar. Selanjutnya kerugian penyusutan sebesar 41,55% YoY dari Rp53,61 miliar menjadi Rp31,33 miliar.  

Menariknya, perseroan mencatatkan pinjaman sebesar Rp 21,07 triliun, meningkat 4,22% dibandingkan Rp 20,22 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pendanaan syariah juga meningkat menjadi Rp1,45 juta, meningkat 5,85% dari sebelumnya Rp1,37 juta. Alhasil, aset meningkat dari Rp30,14 menjadi Rp30,36. 

Dengan visi memanfaatkan teknologi digital, Bank Sulzbaar memulai perubahan di bidang perbankan dengan meluncurkan mobile banking dan internet banking pada tahun 2018.  

Penghargaan BIA 2024 diberikan kepada perusahaan dengan kinerja terbaik berdasarkan penilaian para juri termasuk Dewan Komisioner Badan Jasa Keuangan (OJK) dan Wakil Menteri Keuangan periode 2017–2022. Mardiasmo Republik Indonesia 2014-2019. Terakhir, Sekretaris Komite Ketahanan Ekonomi (KSSK) 2008-2009, Menteri Komunikasi dan Teknologi RI 2014-2019 Raden Parded, 2014-2019 Rudiantara, Presiden PT Jurnalindo Akshara Graphics (JAG) Lulu Terianto.

Simak berita dan artikel lainnya di situs web Google dan saluran WA