Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Sentral Thailand, Bank of Thailand, Sethaput Suthiwartnarueput mengindikasikan pihaknya tidak akan terburu-buru melanjutkan penurunan suku bunga pada pekan lalu.

Ia juga menjelaskan alasan dipertahankannya target inflasi saat ini di tengah tuntutan pemerintah untuk melonggarkan kebijakan dan menaikkan target harga.

“Karena kita baru saja melakukan penyeimbangan kembali, saya pikir batasan pergerakan suku bunga berikutnya harusnya sangat tinggi,” kata Sethaput dalam wawancara dengan Haslinda Amin dari Bloomberg Television yang dikutip dari Bloomberg, Rabu (23/10/2024).

Sethaput mengatakan lambatnya pertumbuhan kredit menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Bank of Thailand (BOT) menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun.

Dia mengatakan tindakan bank sentral di masa depan akan dipandu oleh prospek inflasi, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan.

Pernyataan gubernur mengindikasikan bahwa otoritas moneter akan membutuhkan waktu untuk mengurangi biaya pinjaman. Hal ini menempatkan negara ini pada jalur yang berlawanan dengan pemerintahan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra, yang terus mendorong penurunan suku bunga dan target inflasi yang lebih tinggi untuk mendorong perekonomian yang melambat.

Sethaput, yang akan bertemu Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira akhir bulan ini untuk menyepakati target inflasi tahun depan, mengatakan kerangka kerja saat ini telah membawa manfaat baik bagi perekonomian.

Hal ini, lanjutnya, telah menjaga ekspektasi harga dan memungkinkan BOT melakukan siklus pengetatan yang moderat sementara negara-negara tetangga menaikkan suku bunga tinggi.

“Jika batas ini dipindahkan dan ditingkatkan, maka ini akan meningkatkan ekspektasi dan akibatnya biaya hidup akan lebih tinggi dan imbal hasil obligasi juga akan meningkat,” ujarnya.

Sementara itu, Sethaput berada di Washington untuk menghadiri pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.

Sebelumnya pada hari Selasa, Sethaput menegaskan kembali bahwa penurunan suku bunga baru adalah “kalibrasi ulang” dan dia tidak melihatnya sebagai “awal dari siklus pelonggaran yang diperpanjang.”

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel