Bisnis.com, JAKARTA – Perekonomian yang stabil dan tekanan harga yang terkendali akan memungkinkan bank sentral Malaysia, Bank Negara Malaysia, bertahan hingga sisa tahun ini seiring bank sentral global beralih ke pelonggaran kebijakan.

Selasa (10/9/2024), Bloomberg mengutip Deputi Gubernur Bank Negara Malaysia Adnan Zailani Mohamad Zahid yang mengatakan perekonomian Malaysia akan tumbuh sekitar 5% pada tahun 2024, dengan inflasi tidak melebihi 3%. %. 

Proyeksi tersebut menempatkannya dalam perkiraan resmi yang ditetapkan oleh bank sentral awal tahun ini. 

“Tidak ada alasan atau tekanan bagi suku bunga untuk bergerak ke arah mana pun pada tahap ini, kita harus bersiap melihat risiko ke depan,” kata Zahid melalui Bloomberg.

Sikap netral ini membedakan Malaysia dari negara-negara Asia Tenggara lainnya di tengah tindakan Amerika. dia. Bank sentral, Federal Reserve, akan menurunkan suku bunga.

BNM menaikkan suku bunga sebesar 125 basis poin menjadi 3% pada Mei 2023, mengakhiri siklus pengetatan selama setahun. 

Sementara itu, negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina memangkas suku bunga dari level tertingginya dalam 17 tahun pada bulan lalu. Sementara itu, Indonesia dan Thailand telah menunjukkan keterbukaan terhadap pelonggaran peraturan moneter.

Adnan mengatakan, kebijakan suku bunga Malaysia tahun depan belum jelas karena banyak faktor yang mungkin berperan, terutama inflasi. Dia mengatakan BNM berhati-hati terhadap perubahan kebijakan dalam negeri yang dapat mempengaruhi pertumbuhan negara dan prospek inflasi.

BNM mempunyai alasan untuk berhati-hati dalam melakukan pelonggaran kebijakan moneter sebelum waktunya. Jika Perdana Menteri Anwar Ibrahim menepati janjinya untuk mengakhiri subsidi bensin yang paling banyak digunakan di negara ini, tekanan harga akan meningkat, yang merupakan kunci untuk memperkuat keuangan publik. 

Anwar, yang menjabat sebagai Menteri Keuangan, belum menetapkan batas waktu transisi tersebut, dan para analis memperkirakan transisi tersebut akan ditunda hingga akhir tahun 2024.

Terlepas dari langkah-langkah yang diambil, pemerintah diperkirakan akan memenuhi target defisit fiskal sebesar 4,3% dari PDB tahun ini, dan sekitar 3% hingga 3,5% pada tahun 2025, kata Adnan. 

“Ini adalah komitmen yang diyakini bank sentral karena akan membantu memperkuat fundamental perekonomian Malaysia dan nilai tukar ringgit harus mencerminkan hal tersebut,” kata Adnan.

Sementara itu, ringgit Malaysia pulih dari level terendah dalam 26 tahun terhadap dolar pada bulan Februari. Ringgit juga merupakan salah satu mata uang dengan kinerja terbaik atau mata uang dengan pendapatan tertinggi di negara-negara berkembang tahun ini. 

Adnan mengatakan tren positif ringgit sebagian disebabkan oleh langkah terkoordinasi pemerintah dan bank sentral untuk mendorong perusahaan memulangkan keuntungan dari luar negeri – yang akan terus mereka lakukan bahkan jika ringgit stabil atau pulih dengan baik.

Secara eksternal, lanjutnya, Malaysia siap menghadapi segala perlambatan di Tiongkok – mitra dagang terbesarnya – atau ancaman perang dagang global karena keragaman ekonominya. Selain itu, faktor internal berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA