Bisnis.com, JAKARTA – Bank PT Raya Indonesia Tbk. (AGRO) menargetkan menambah nasabah baru hingga 200.000 pada akhir Januari 2025. Bank digital besutan Bank Rakyat Indonesia Group (BRI) ini sekaligus menargetkan nilai bisnis Rp 700 miliar.

Kepala Departemen Penjualan dan Kemitraan Digital Bank Raya Prilly Savitri mengatakan pihaknya tengah melakukan beberapa program untuk mencapai hal tersebut, salah satunya melalui program Raya yang dimulai pada 2 November 2024.

“Hingga 31 Januari 2025, [target] menambah rekening baru minimal 200.000 pada akhir Januari dengan total minimal kurang dari Rp 700 miliar,” ujarnya kepada wartawan di Ancol, Jakarta Utara, Senin (4 ).

Dijelaskannya, Pesta Raya merupakan program loyalitas bagi nasabah baru dan lama Bank Raya. Nasabah dapat berpartisipasi dengan menambah saldo dan bertransaksi menggunakan Bank Raya.

Dalam acara yang merupakan rangkaian HUT Bank Raya ke-35 ini, di akhir acara nasabah akan diundi untuk memenangkan sejumlah hadiah menarik.

Sementara itu, Direktur Bisnis Banca Raya Kicky Andrie Davetra sedikit membeberkan strategi Bank untuk mempertahankan profitabilitas tinggi hingga akhir tahun ini.

“Kedepannya tentunya kita akan terus memperkuat apa yang telah kita lakukan kemarin, khususnya mendorong pertumbuhan digital lending,” ujarnya.

Sementara Bank Raya mencatatkan laba bersih sebesar Rp39,9 miliar atau meningkat Rp130,9% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal III 2024.

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagja mengatakan pertumbuhan tersebut ditopang oleh pendapatan bunga yang tumbuh 16,3% YoY menjadi Rp 769 miliar.

“Peningkatan pendapatan bunga disebabkan oleh pendapatan bunga kredit yang tercatat sebesar Rp524 miliar atau meningkat 21,5% YoY,” ujarnya dalam keterangan pemerintah di Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Hal ini sejalan dengan angka pengedaran kredit digital hingga bulan kesembilan tahun ini yang mencapai Rp 13,7 miliar atau tumbuh 72,5% Yoy. Angka tersebut mendongkrak pertumbuhan kredit digital Bank Raya sebesar 90,4% YoY menjadi Rp 1,8 miliar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA