Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Raya Indonesia Tbk. AGRO, anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengumumkan strateginya menghadapi persaingan perbankan digital yang semakin kompetitif.
General Manager Bank Raya Aida Bagus Kedut Subakia menjelaskan, sebagai penyerang digital BRI Group, pihaknya memiliki banyak nilai tambah yang diyakini menjadi keunggulan dibandingkan bank digital lainnya.
“Pertama, kami adalah bank digital dengan jaringan O2O [online-to-offline] yang kuat di seluruh Indonesia karena kami memiliki 900.000 titik akses,” ujarnya saat sesi tanya jawab Public Expo Live 2024 secara online, Selasa (27 /27). 8/2024)
Menurutnya, sekitar 77% masyarakat Indonesia tidak memiliki rekening bank atau underbanked dan tidak terpengaruh oleh layanan keuangan formal. Hal ini dinilai sebagai potensi terbesar Bank Raya dari sudut pandang pasar.
Lanjut Bagus, Strategi kedua adalah dengan memiliki produk digital yang luas di divisi-divisi Bank Raya sendiri. Saat ini perseroan sedang mengembangkan produk digital baik tabungan maupun kredit yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
“Bisnis lembaga manfaat kami saat ini adalah barometer pertumbuhan kami di masa depan,” lanjutnya.
Selain itu, Bank Raya juga melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya. Penelitian dilakukan untuk menghasilkan pertumbuhan bisnis di luar dan di lingkungan BRI Grup, sedangkan eksploitasi mengacu pada perbaikan pengelolaan sumber daya yang ada di ekosistem Bank Negara.
Strategi selanjutnya adalah bersinergi dengan BRI Group dalam melayani segmen usaha mikro, kecil, dan menengah yakni UMKM. Memiliki nuansa yang lebih kecil, lebih singkat dan lebih cepat dalam menjual produk dan layanan perbankan digital kepada nasabah.
“Selain itu, terdapat perbaikan berkelanjutan dalam operasional bisnis, dan kami melakukan perbaikan pada sumber daya manusia dan manajemen risiko untuk mendukung pertumbuhan bisnis kami yang kuat dan berkelanjutan,” kata Bagus.
Berdasarkan catatan bisnis, perbankan digital di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam beberapa tahun terakhir. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan perbankan digital pada kuartal II-2024 mencapai 5,36 juta transaksi setiap tahunnya atau 34,49%.
Sementara Bank Raya membukukan laba bersih Rp 20 miliar pada I/2024, naik 115,9% year-on-year.
Seiring dengan peningkatan laba, total pinjaman Bank Raya tumbuh 12,1% year-on-year mencapai Rp6,8 triliun. Pertumbuhan tersebut membuat total aset Bank Raya meningkat menjadi Rp13,1 triliun atau 9,0% year-on-year.
Selanjutnya, pinjaman digital mencapai Rp 8,1 triliun pada periode I/2024, atau meningkat 60,3% year-on-year, mendorong pertumbuhan signifikan sebesar 81,5% year-on-year pada outstanding kredit digital Bank Raya. Nilainya mencapai Rp 1,5 triliun.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel