Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Permata Tbk. Laba bersih Bank Permata (BNLI) pada kuartal I 2024 sebesar Rp 807,31 miliar, meningkat 6,79% year on year dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 755,94 miliar drama per tahun.
Berdasarkan laporan keuangan, Bank Permata mengalami penurunan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 0,77% year-on-year pada kuartal I 2024 menjadi Rp 2,49 triliun.
Margin bunga bersih (NIM) bank juga menurun dari 4,57% pada Maret 2023 menjadi 4,37% pada Maret 2024.
Namun beban penurunan nilai aset keuangan Bank Permata mengalami penurunan dari Rp571,18 miliar menjadi Rp461,41 miliar.
Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga mengalami penurunan dari 78,09% pada Maret 2023 menjadi 77,67% pada Maret 2024. Rasio BOPO yang lebih rendah menunjukkan bank lebih efisien dalam menjalankan usahanya.
Rasio profitabilitas BNLI juga membaik dilihat dari return on assets (ROA) yang meningkat dari 1,57% pada Maret 2023 menjadi 1,67% pada Maret 2024. Artinya bank dapat menggunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan.
Rasio return on equity (ROE) pun meningkat hingga tahun 2023. Dari 6,58% pada Maret hingga 2024. Itu adalah 6,64% di bulan Maret. Artinya kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui permodalannya meningkat.
Presiden PermataBank Melissa M. Rusli mengatakan peningkatan kinerja bank pada awal tahun 2024 merupakan hasil dari praktik bisnis berkelanjutan dengan tetap mempertahankan pendekatan yang berpusat pada nasabah.
Dalam keterangan tertulisnya disebutkan, “Selain itu, kolaborasi dan kemitraan merupakan faktor penting dalam upaya kami mencapai tujuan menjadi bank terbaik dan paling menguntungkan di kelasnya, dengan fokus pada pertumbuhan berdasarkan prinsip kehati-hatian.” Selasa (30/4/2024).
Di sisi intermediasi, Bank Permata menyalurkan pinjaman dan pembiayaan sebesar Rp 147,77 triliun pada kuartal I 2024, naik 13,61% year on year. Pada kuartal I 2024, aset masih stabil di angka Rp 252,83 triliun.
Sementara itu, kualitas aset perbankan membaik dan rasio kredit bermasalah (NPL) bruto menurun dari 3,18% pada Maret 2023 menjadi 2,71% pada Maret 2024. Kredit bermasalah bersih juga menurun dari 0,35% menjadi 0,33%.
Namun pendapatan dana pihak ketiga (DPK) BNLI mengalami penurunan sebesar 6,11% year-on-year menjadi Rp 178,76 triliun pada kuartal I-2024. Namun rasio Current Account Saving Account (CASA) Bank Permata meningkat dari 57,05% per Maret 2023 menjadi 57,73% per Maret 2024.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel