Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS) melaporkan laba bersih sebesar Rp35,51 miliar pada kuartal I 2024, lebih rendah 41% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp60,2 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, Bank Panin Dubai Syariah mencatatkan laba setelah pembagian laba yang cukup besar, yaitu meningkat tipis 0,66% year-on-year menjadi Rp 131,76 miliar pada kuartal I-2024.

Namun beban bonus PNBS Wadia meningkat dari Rp17,97 miliar pada Maret 2023 menjadi Rp23,84 miliar pada Maret 2024. Beban lain-lain juga meningkat dari Rp29,48 miliar menjadi Rp46,99 miliar.

Dampaknya, beban operasional lain-lain bersih meningkat dari Rp53 miliar pada Maret 2023 menjadi Rp99,13 miliar pada Maret 2024.

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) PNBS juga meningkat dari 74,7% menjadi 89,72%. Artinya semakin tinggi rasio BOPO maka semakin tidak efisien bank tersebut dalam menjalankan operasionalnya.

Rasio profitabilitas Bank Panin Dubai Syariah juga mengalami penurunan jika dilihat dari return on assets (ROA) yang menurun dari 2,02% pada Maret 2023 menjadi 0,87% pada tahun 2024. Artinya, kemampuan bank dalam menggunakan asetnya menurunkan datanya untuk menghasilkan keuntungan. .

Return on equity (ROE) bank tersebut menurun dari 10,44% pada Maret 2023 menjadi 5,76% pada Maret 2024. Artinya, terjadi penurunan laba bersih bank melalui modalnya.

Di sisi intermediasi, Bank Panin Dubai Syariah menyalurkan pendanaan sebesar Rp11,7 triliun pada Q1 2024 sebesar 5,08%. Total aset PNBS pun naik 0,13% YoY menjadi 16,52 triliun. Rp.

Kualitas properti juga meningkat. Tercatat rasio non-performing financial (NPF) bruto menurun dari 2,97% pada Maret 2023 menjadi 2,26% pada Maret 2024. NPF netto turun dari 1,74% menjadi 1,47%.

Dari sisi pembiayaan, PNBS memperoleh pembiayaan pihak ketiga (DPK) setara Rp12,2 triliun sebesar 5,06% pada triwulan I 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA