Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2023, melainkan menggunakan keuntungannya untuk memperkuat permodalan.
Keputusan ini diambil Panin Dubai Syariah dalam rapat umum tahunan (RUPST) pada 5 Juni 2024.
Pemegang saham perseroan menyetujui penggunaan laba bersih tahun fiskal 2023 sebesar Rp 244,69 miliar untuk memperkuat modal inti guna mendukung pertumbuhan bisnis ke depan.
“Semua ini akan dicatat sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal inti perseroan untuk pertumbuhan bisnis ke depan. Oleh karena itu, untuk tahun buku 2023 perseroan tidak membagikan dividen, kata direksi dalam keterangannya, Jumat (6/7/2024).
Bank Panin Dubai Syariah juga menetapkan 2,5% dari total laba kotor tahun buku 2023 yakni Rp 6,36 miliar harus disalurkan untuk memenuhi kewajiban zakat korporasi perseroan.
Selanjutnya pada mata acara lainnya, pemegang saham menyetujui besaran gaji dan tunjangan lain Dewan Pengawas perseroan tahun buku 2024 sebesar Rp1,73 miliar.
Para pemegang saham juga menyetujui untuk memberikan wewenang kepada Dewan Pengawas Perseroan untuk menetapkan besarnya gaji dan tunjangan bagi para anggota Direksi Perseroan dan Dewan Pengawas Syariah untuk tahun buku 2024 yang ditetapkan.
Sebagai informasi, PNBS mencatatkan laba bersih sebesar Rp 244,69 miliar pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya (YoY/YoY) sebesar Rp 250,53 miliar.
Dari sisi profitabilitas, PNBS mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp254,7 miliar, sejalan dengan pertumbuhan bisnis pada tahun 2023.
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan, kinerja laba tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatan penyaluran dana sebesar 18,86% year-on-year menjadi Rp 1.120 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 942,5 miliar.
Laba tersebut juga didorong oleh pendapatan berbasis komisi yang tumbuh 1,05% year-on-year menjadi Rp34,92 miliar. Selanjutnya, pendapatan lain-lain meningkat 7,77% year-on-year menjadi Rp 68,17 miliar pada tahun 2023 dibandingkan sebelumnya Rp 63,26 miliar pada tahun 2022.
Dari sisi intermediasi, PNBS memberikan pembiayaan sepanjang tahun yang meningkat 12,21% year-on-year menjadi Rp11,62 triliun dibandingkan periode sebelumnya yaitu Rp10,35 triliun. Hasilnya, bank melaporkan total aset sebesar Rp 17,34 triliun pada tahun 2023, naik 17,25% year-on-year dari Rp 14,79 triliun pada tahun 2022.
Menurut pengelola, pembiayaan dan penempatan di Bank Indonesia sebesar Rp 11,62 triliun dan Rp 2,11 triliun turut menyumbang pertumbuhan aset tersebut.
“Bank terus menjalin sinergi berkelanjutan dengan induk perusahaan Panin Bank di bidang pengembangan bisnis, tata kelola, dan kehati-hatian perbankan,” tulis direksi dalam keterangan tertulis, Senin (26/2/2024).
Dari sisi finansial, Bank Panin Dubai Syariah meraup dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp12,65 triliun pada tahun 2023, naik 18,9% year-on-year dari sebelumnya Rp10,64 triliun.
Imbal hasil dana murah alias tabungan giro pada tahun 2023 mencapai Rp 2,91 triliun, tumbuh 65,72% dari sebelumnya Rp 1,76 triliun. Pangsa CASA di Bank Panin Dubai mencapai 23,01% dari total DPK.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel