Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) CEO Anthony Salim memutuskan tidak membagikan dividen tahun buku 2023 dan menggunakan keuntungannya untuk mengembangkan bisnis perseroan.

Keputusan tersebut di atas diambil Ina Bank dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Rapat Luar Biasa yang diselenggarakan pada Kamis /20 Juni 2024/.

Para pemegang saham perseroan menyetujui dan memutuskan dalam rapat umum bahwa laba bersih tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan.

Secara spesifik, sesuai Pasal 70 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Pasal 21 Anggaran Dasar Perseroan, 41 miliar 570 juta MNT didaftarkan untuk membentuk dana cadangan bersama. Sisanya Rp 166,3 miliar dibukukan sebagai laba ditahan. 

Oleh karena itu, perseroan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2023, tulis manajemen perseroan, Senin (24/6/2024).

Rapat rutin bank “Ina” diadakan dan diminta untuk mengangkat kembali anggota direksi dan anggota direksi perseroan tanpa melakukan perubahan susunan direksi bank “Ina” . 

“Rapat ini diangkat kembali untuk jangka waktu tiga tahun setelah berakhirnya sidang umum Majelis yang diselenggarakan pada tahun 2027,” informasi manajemen. 

Dari segi kinerja, Ina Bank sendiri berhasil meraup laba bersih sebesar $207,87 miliar pada tahun 2023, meningkat secara year-on-year sebesar 32,36% dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya sebesar $157,04 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan, laba bank meningkat 25,91% year-on-year dan pendapatan bunga bersih (NII) mencapai $748,01 miliar. Pendapatan non bunga yaitu fee based income dan fee based income juga meningkat 13,8% year-on-year menjadi Rp 11,17 miliar. 

Di sisi intermediat, Ina Bank akan agresif dalam penyaluran kredit pada tahun 2023. Penyaluran pinjaman bank berkode BINA emiten ini mencapai Rp12,67 triliun, lebih tinggi 30,03% dibandingkan rata-rata industri. Modalnya pun meningkat 18,63% menjadi Rp 24,38 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun kualitas aset bank semakin memburuk. Rasio NPL Ina Bank meningkat dari 1,73% pada tahun 2022 menjadi 3,44% pada tahun 2023. Kredit bermasalah bersih juga meningkat dari 0,55% menjadi 1,69%. 

Dari sisi pembiayaan, BINA berhasil menghimpun pembiayaan pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 19,3 triliun pada tahun 2023, meningkat 25,18% year-on-year. Dana laba atau giro deposito (CASA) BINA juga meningkat 17,08% year-on-year menjadi Rp 6,28 triliun pada tahun 2023.

KOMPOSISI RAPAT DEWAN PERWAKILAN DAN KOMISI PERSEROAN TAHUN 2024

Manajer Umum: Henry Koinafi

Wakil Direktur : Julius Purnama Junadi

Sutradara: Kyung Hui Ngo

Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan: Adhiputra Tanoyo

Sutradara: Yandi Ramadhani

Disutradarai oleh Devi Kurniavati Prodjohartono

Ketua/Komisaris Independen : Inawati Khandojo

Komisaris Independen : Yohanes Santoso Vibowo 

Komisaris : Josavia Rahman Ichwan

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA