Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) laporkan laba bersih Rp 42 triliun pada Kuartal III/2024.
Laba tersebut meningkat 7,56% secara tahunan (year/year) dibandingkan kuartal III tahun lalu yang senilai Rp39,1 triliun. Hingga kuartal III 2024 atau September 2024, kredit tumbuh 22,1% yoy menjadi Rp 1.590 triliun, kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri nasional sebesar 11%.
Darmawan menekankan peran strategis Bank Mandiri dalam mendukung pertumbuhan perekonomian yang mencerminkan keberhasilan kinerja perekonomian pertumbuhan positif sektor-sektor strategis di seluruh Indonesia pada triwulan III tahun 2024.
“Akselerasi yang didorong oleh strategi yang tepat akan mendorong pertumbuhan hall bank yang kuat dan berkualitas,” ujarnya dalam pemaparan kinerja, Kamis (30/10/2024).
Pertumbuhan kredit BMRI antara lain didukung oleh bisnis inti Bank Mandiri yaitu kredit grosir. Keberhasilan tersebut didukung oleh pengelolaan dan perbaikan kualitas aset yang tercermin pada rasio kredit bank mandiri atau rasio NPL Bank Mandiri menjadi 0,97% atau turun sebesar 39 basis poin (bps) secara tahunan.
Pertumbuhan terbesar juga ditopang oleh kredit sektor korporasi yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 29,4% YOY menjadi Rp 581 triliun pada akhir kuartal III/2024. Sektor manufaktur mikro dan UKM tumbuh masing-masing sebesar 13,04% dan 13,7% secara tahunan pada akhir September 2024.
“Bank Mandiri terus memperkuat perannya sebagai agen perubahan dengan menyalurkan kredit ke sektor riil untuk mendukung perekonomian daerah dan perekonomian Indonesia,” kata Darmawan.
Hingga September 2024 sudah mencapai Rp32,2 triliun dan menjangkau lebih dari 293.000 UMKM. Sementara itu, dalam penyaluran KUR, Bank Mandiri memperkuat sektor manufaktur dan membangun aliansi bisnis dengan nasabah grosir untuk mendorong kerja sama yang lebih luas.
Ke depan Bank Mandiri akan terus menumbuhkan kredit secara berkelanjutan pada sektor-sektor intensif seperti pertanian & perkebunan, telekomunikasi, energi, industri makanan dan minuman serta berbagai sektor.
“Melalui proses pencairan kredit yang penting bagi sektor keuangan manusia, kami berharap dapat mencapai target pertumbuhan kredit sesuai pedoman pada kisaran 16%-18% YoY pada akhir tahun 2024,” ujarnya.
Kinerja menengah ini diimbangi dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) konsolidasi yang naik 14,9% YoY menjadi Rp1.667,5 triliun pada kuartal III-2024.
Pertumbuhan DPK antara lain disebabkan oleh pertumbuhan dana giro yang naik 17,8% YoY menjadi Rp 596 triliun dan tabungan naik 12,6% YoY menjadi Rp 635 triliun.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel