Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) meraup laba bersih Rp 569,46 miliar pada Semester I/2024.

Berdasarkan laporan keuangan Harian Bisnis Indonesia yang dipublikasikan Selasa (30/7/2024), laba yang didorong oleh pendapatan bunga meningkat 3,89% menjadi Rp3,5 triliun, sedangkan beban bunga tercatat sebesar Rp1,22 triliun. Dari sini, laba bersih Bank Jateng diperkirakan meningkat 1,13% year-on-year menjadi Rp 2,3 triliun pada Juni 2024. 

Selain itu, pendapatan berbasis komisi; Pendapatan fee based meningkat 8,39% year-on-year menjadi Rp147,31 miliar dari Rp135,91 miliar. 

Sementara dari sisi utang, perseroan mencatatkan peningkatan sebesar 5,93% year-on-year dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 58,05 triliun. 

Pembiayaan syariah tumbuh 6,73% menjadi Rp3,61 triliun pada Juni 2024. Alhasil, aset Bank Jateng meningkat 5,56% year-on-year menjadi Rp 86,52 triliun seiring dengan peningkatan kredit dan pembiayaan. 

Dengan penyaluran kredit tersebut, rasio kredit bermasalah (NPL) gross tercatat sebesar 3,92% dan NPL net sebesar 0,24%.

Selanjutnya Bank Jateng terpantau dengan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,49%, Return on Asset (ROA) sebesar 1,7%, dan Return on Equity (ROE) sebesar 12,23%. 

Kemudian penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat Rp68,11 triliun atau 17,75% year-on-year dari Rp60,77 triliun menjadi Rp71,56 triliun.

Selama enam bulan pertama tahun 2024, struktur pendanaan pihak ketiga Bank Jateng sebesar Rp13,48 triliun; Diantaranya tabungan Rp 26,69 triliun dan deposito Rp 31,4 triliun. 

Sementara itu, rekening tabungan giro (CASA) uang murah mencapai Rp40,17 triliun, naik 23,83% year on year menjadi Rp32,44 triliun. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.