Bisnis.com, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjio mengatakan obligasi jangka pendek pada Surat Berharga Bank Indonesia dalam naungan Surat Berharga Bank Indonesia Rupiah (SRBI) berhasil menarik minat investor asing. Hingga 21 Mei 2024, instrumen SRBI telah menghasilkan pendapatan setara Rp 142,9 triliun dolar.  

Hingga 21 Mei 2024, instrumen SRBI telah mencapai Rp508,41 triliun. Selain itu, BI juga mencatat kepemilikan investor asing terus meningkat.

Penerbitan SRBI juga mendukung aliran modal asing ke dalam negeri, tercermin dari kepemilikan asing yang meningkat dari Rp71,55 triliun, 18,18% dari total beredar, menjadi Rp142,90 triliun, 28,11% per 23 April 2024. Seluruhnya beredar, Mei 21 Agustus 2024,” ujarnya, Kamis (23/5/2024).

Selain SRBI, Perry mengatakan peluang pasar lainnya juga sedang berjalan dengan baik dengan penerbitan Surat Berharga Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Bank Indonesia Valas Asing (SUVBI).

Saldo instrumen SVBI dan SUVBI per 21 Mei 2024 tercatat masing-masing sebesar US$2,13 miliar dan US$257 juta. 

Ia mengatakan, ke depan BI akan terus mengoptimalkan berbagai inovasi yang ada untuk alat pemasaran dari segi volume dan imbal hasil yang menarik.

Optimalisasi berbagai instrumen kebijakan tersebut juga didukung oleh fundamental perekonomian domestik yang kuat untuk mendorong aliran portofolio asing kembali ke pasar keuangan domestik. 

Optimisme terhadap instrumen moneter pendukung pasar untuk memperkuat efektivitas intervensi kebijakan guna memastikan inflasi tetap terkendali dan rupee tetap stabil, kata Perry.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel