Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) milik konglomerat Anthoni Salim ini mengumumkan susunan akhir direksi dan ketua komisi setelah salah satu direktur yang diangkat melalui RUPSLB mendapat persetujuan ZJK.

Dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (17/05/2024), terlihat OJK telah mengeluarkan hasil penilaian kompetensi dan kesesuaian Dewi Kurniawati Prodjohartono sebagai Head of Commercial Banking Banka. Di sebuah. 7 Mei 2024.

Selain itu, Banka Ina juga telah menerbitkan Surat Keputusan Direksi tentang pengumuman Dewi Kurniawati Prodjohartono sebagai direktur Bank Umum pada tanggal 15 Mei 2024. Dewi diangkat sebagai direktur baru Banka Ina dalam Rapat Umum Tahunan perseroan. dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2024. .

Dengan demikian, sesuai keputusan yang dikeluarkan, Ina Bank juga mempunyai susunan akhir direksi dan ketua komite, yaitu: Direktur Jenderal Direktur: Henry Koenaifi Wakil Direktur Jenderal: Yulius Purnama Junaedi Direktur: Kiung Hui Ngo Direktur Manajemen dan Kepatuhan Risku: Adhiputra Tanoyo Direktur: Yandy Ramadhani Direktur: Dewi Kurniawati Prodjohartono Dewan Komisaris Ketua Komisaris Independen: Inawaty Handojo Komisaris Independen: Yohanes Santoso Wibowo Komisaris: Josavia Rachman Ichwan

Sementara untuk informasi Q1 2024, Bank Ina membukukan laba bersih sebesar Rp32,82 miliar pada Q1 2024, turun 44,22% year-on-year (y/y) dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp58,84 miliar pada kuartal pertama. seperempat. 2023

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan bunga bersih (NII) meningkat 2,87% year-on-year menjadi Rp190,4 miliar dari Rp185,09 miliar. Sementara pendapatan non-bunga alias fee based income turun 11,6% menjadi Rp2,31 miliar dari Rp2,61 miliar.

Pengembalian aset (ROA) adalah 0,65%, dari 1,39%. Selanjutnya, tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE) turun menjadi 3,81% dari 7,14%.

Di sisi brokerage, Ina Bank agresif dalam menyalurkan kredit pada kuartal I 2024. BINA tercatat menyalurkan kredit mencapai Rp 12,43 miliar, meningkat secara tahunan sebesar 12,16% dibandingkan tahun lalu Rp 11,08 miliar.

Rasio tunggakan bruto meningkat sebesar 115 bps, dari 1,52% menjadi 2,67%. NPL net juga meningkat sebesar 63 bps menjadi 0,97% dari 0,34%.

Dari sisi pendanaan, BINA telah memperoleh dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp22,6 miliar pada kuartal I-2024, meningkat 30,98% dari Rp17,25 miliar year-on-year.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan saluran WA