Bisnis.com, Jakarta – Bank Dunia (World Bank) telah merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5% pada tahun 2024.

Perkiraan ini mewakili peningkatan 0,1 poin dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 4,9% untuk Januari 2024.

Sejalan dengan hal tersebut, Bank Dunia juga menaikkan perkiraan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 dari 4,9% menjadi 5,1%.

Bank Dunia menempatkan perekonomian Indonesia sebagai salah satu yang terkuat di kawasan, bersama dengan India.

“Indonesia diperkirakan akan tumbuh rata-rata sebesar 5,1% selama dua tahun ke depan, didukung oleh pertumbuhan kelas menengah dan kebijakan ekonomi yang secara umum sehat,” kata Bank Dunia dalam laporan World Economic Outlook pada bulan Juni 2024. , dikutip Rabu. (2024/06/12).

Sementara itu, secara keseluruhan, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara berkembang dan emerging market akan melambat dari 4,1% pada tahun 2023 menjadi 4% pada tahun 2024.​

Selain itu, pertumbuhan di negara-negara tersebut diperkirakan akan stabil pada tahun 2025 hingga 2026.

Perekonomian negara-negara berkembang, kecuali Tiongkok, diperkirakan akan tumbuh pada tingkat yang moderat yaitu sebesar 3,5% pada tahun 2024 dan 3,9% pada tahun 2025 hingga 2026.

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di sebagian besar negara berkembang akan melambat tahun ini dan stabil pada tahun 2025 dan 2026.

Sebaliknya, di negara-negara lain, konsumsi swasta akan pulih pada tahun 2024 dan semakin menguat pada tahun 2025-2026, dengan inflasi yang lebih rendah dan suku bunga yang lebih rendah akan mendukung pendapatan riil rumah tangga dan optimisme konsumen

Prospek investasi untuk Negara Berkembang 7 (EM7), yang mencakup Indonesia, diperkirakan akan moderat pada tahun ini dan tetap moderat hingga tahun 2025 dan 2026.

Sementara itu, pertumbuhan perdagangan di negara-negara berkembang diperkirakan akan meningkat pada tahun 2024, meskipun masih di bawah rata-rata sebelum pandemi di beberapa negara besar, terutama Tiongkok.

Pertumbuhan perdagangan diperkirakan akan semakin menguat di banyak negara berkembang dari tahun 2025 hingga 2026 karena meningkatnya permintaan eksternal dan percepatan aktivitas manufaktur.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel