Bisnis.com, Batavia – PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Ivan Jaya, Kepala Investasi dan Pemasaran Kekayaan Danamon, mengatakan masyarakat bisa berinvestasi pada produk pendapatan tetap jangka pendek untuk pertama kalinya. Obligasi jangka pendek merupakan obligasi dengan risiko minimal dan jangka waktu maksimal satu tahun.
“Sesuai (keadaan saat ini),” kata Ivan dalam acara pers “Sekitar CI: Membangun Masa Depan Finansial” di Batavia, Rabu (8/5/2024).
Ivan menambahkan, investasi pada obligasi jangka pendek juga bisa berbasis rupiah atau dolar AS. Selain itu, obligasi pemerintah dalam mata uang dolar AS mungkin lebih menguntungkan karena dolar diperdagangkan terhadap rupiah akhir-akhir ini, katanya.
“Kalau deposito Amerika 5% dan deposito Rupiah 5%, mau apa?” Katanya, “Sebagai investor umum, nilai tukar dolar terhadap rupiah cenderung memilih dolar AS yang Aku tahu. “
Ivan menambahkan, ketika situasi geografis membaik, masyarakat akan dapat beralih ke produk-produk yang lebih berisiko, seperti obligasi, saham, dan reksa dana saham.
Ivan juga mengingatkan bagi mereka yang ingin berinvestasi agar melakukan diversifikasi investasi dengan menyebarkan dana investasi ke berbagai jenis aset.
Dengan mendiversifikasi portofolio, investor dapat melindungi diri dari fluktuasi pasar yang tidak terduga dan sekaligus meningkatkan keuntungannya, ujarnya. Diversifikasi investasi dapat dilakukan dengan tiga cara utama. Yang pertama adalah keberagaman dari perspektif kelas aset, yang kedua adalah keberagaman dari perspektif sektoral, dan yang ketiga adalah keberagaman dari perspektif waktu pembelian.
Selain itu, ada juga beberapa langkah yang sebaiknya dihindari investor dalam berinvestasi, seperti perilaku kawanan atau perilaku “mengikuti”, di mana keputusan diambil berdasarkan tindakan orang lain, bukan berdasarkan analisis terperinci.
Hindari ekspektasi yang tidak realistis. Tidak ada jalan pintas untuk menjadi kaya, dan janji keuntungan tinggi tanpa risiko sering kali merupakan tanda penipuan atau skema piramida.
Selain itu, sebaiknya, jangan berinvestasi di luar kemampuan Anda.
“Saham itu berisiko dan fluktuatif, apalagi dalam jangka pendek, jadi gunakan saja dana yang tidak diperuntukkan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel Check