Bisnis.com, LABUAN BAJO – Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dipenuhi penumpang terdampak letusan Gunung Lewotobi. Hingga saat ini, Senin (11/11/2024) penerbangan pagi di Bandara Komodo belum dibuka kembali.
Pantauan Bisnis, banyak penumpang kapal yang berada di ruang tunggu pelabuhan. Akhir pekan lalu, ada acara lari tahunan sehingga banyak masyarakat luar NTT yang hadir di Labuan Bajo.
Frans, warga Jakarta yang sedang berkunjung ke Labuan Bajo, memilih mencari moda transportasi lain karena belum jelas kapan penerbangan mulai beroperasi. “Dari Labuan Bajo naik speed boat ke Bima. “Sekitar 4 jam perjalanan,” ujarnya.
Frans sedianya dijadwalkan terbang kembali ke Jakarta pada Minggu (11/10/2024). Namun pembatalan penerbangan tersebut diinformasikan pihak maskapai atas pemberitahuan resmi (notam) dari AirNav Indonesia.
Dari Bima, Frans berencana melanjutkan perjalanan ke Lombok lalu terbang ke Jakarta. Sementara itu, Rina, pelari asal Jakarta yang mengikuti ajang lari tersebut, memilih bertahan di Labuan Bajo menunggu pemberitahuan lebih lanjut dari pihak maskapai.
“Tiket penerbangan yang jadwalnya Minggu sudah direschedule ke Senin sore. Sampai saat ini (Senin pagi) belum diberitakan apakah akan dibatalkan atau tidak,” jelasnya.
Sekadar informasi, Bandara Komodo ditutup sementara mulai Sabtu (9/11/2024). Melansir Antara, bandara Komodo juga ditutup sementara setelah hasil tes kertas menunjukkan hasil positif paparan sebaran abu vulkanik di Gunung Lewotobi Laki.
“Bandara Komodo diledakkan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki sehingga abu vulkanik masuk ke bandara dan bandara berdasarkan papper test dinyatakan ada,” kata Kepala Unit Pengelola Bandara (UPBU) Komodo Labuan Bajo. Ceppy Triono saat dihubungi di Labuan Bajo, Sabtu.
Ia juga menjelaskan, pemberitahuan resmi (NOTAM) penutupan bandara sudah dikeluarkan. Otoritas bandara akan melakukan pemeriksaan kertas secara berkala untuk memastikan Bandara Komodo serta penerbangan dari dan ke Labuan Bajo bebas dari sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel