Bisnis.com, Jakarta – Tiga bank pelat merah bakal masuk dalam calon superholding BUMN Badan Pengelola Investasi Anagata Nusantara Power (BPI Danantara) yang disiapkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Mereka adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) TB (BBNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): Bank-bank anggota Himbara bergabung dengan empat BUMN lainnya: PLN, Pertamina, Telkom Indonesia, serta holding pertambangan BUMN, yaitu MIND ID.

Dhananthara bersama masing-masing direksi BUMN hari ini (19/11/2024) usai menerima sambutan dari Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pertemuan tersebut merupakan entry level bagi BUMN untuk bergabung.

Menurut Direktur Utama PT PAL Indonesia, Dhanantara nantinya akan memfasilitasi seluruh aset BUMN hasil merger tersebut.

“Nanti untuk detailnya ya. Ini perkenalan yang akan dijelaskan Danantara ke BRI, nanti BRI akan memperkenalkan diri dan menjelaskan manfaatnya,” kata Kaharudin kepada wartawan di kantor Danantara, Jakarta Pusat.

Berdasarkan pengajuan bisnis, dana awal atau aset kelolaan (AUM) Danantara dari Otoritas Investasi Indonesia (INA) berjumlah US$10,8 miliar dan diperkirakan akan meningkat signifikan jika merger terlaksana. Apakah mereka punya bank?

Pada tahun tersebut Pada triwulan III tahun 2024, total aset Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp1.961,92 triliun, meningkat 5,94% (year-on-year) dibandingkan Rp1,851 triliun pada triwulan III tahun 2023.

Peningkatan aset ini antara lain disebabkan oleh penyebaran pinjaman yang meningkat 8,21% year-on-year menjadi Rp 1.353,36 triliun yang memberikan dukungan finansial kepada sektor UKM.

Dalam konferensi pers pemaparan hasil triwulan III tahun 2024 pada Rabu (30/10/2024), beliau menyampaikan, “Dengan memberdayakan UKM, BRI berperan dalam membangun perekonomian yang inklusif dan berkeadilan.”

Secara finansial, bank yang berdiri sejak 1895 ini menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 1.362,42 triliun, tumbuh year-on-year sebesar 5,59%. Sebanyak 64,17% merupakan dana murah yang terdiri dari giro dan tabungan.

Oleh karena itu, laba kumulatif tahun berjalan bagi pemegang BRI pada September 2024 adalah $45,06 triliun.

Aset Bank Negara Indonesia (BNI) tercatat sebesar Rp1.068,08 triliun pada September 2024, meningkat 5,82 persen dari Rp1.009,31 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan catatan perseroan, nilai aset meningkat melalui penyaluran kredit Rp735,02 triliun dalam sembilan bulan terakhir.

BNI berhasil menghimpun DK 769,74 triliun pada Q3 2024, naik 3 persen year-on-year dari Rp 747,59 triliun, jumlah yang dimiliki dana murah dan tabungan giro (CASA) yang tumbuh 5,5 persen year-on-year. -tahun menjadi Rp 541,19 triliun dari yang pertama 512,89 triliun dari Rp.  

Menurut Direktur Utama BNI Roy Tumilar, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan dana pihak ketiga BNI pada tahun ini terutama disebabkan oleh peningkatan simpanan ritel seiring dengan rencana restrukturisasi keuangan.

“Optimisme terkait dengan prioritas kebijakan perekonomian pemerintahan baru diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan kredit sektor perbankan ke depan bersamaan dengan proses transisi.” 2024).

Dari sisi laba bersih, BNI meraup Rp16,3 triliun pada Q3 2024, naik 3,5% dari Rp15,75 triliun pada Q3 2023. Mandir Bank

Di antara ketiga bank yang bergabung Dhanantara, Bank Mandiri menempati peringkat tertinggi dengan aset Rp 2.323,99 triliun pada September 2024. Angka tersebut meningkat 15,8 persen dibandingkan September 2023. Yaitu Rp 2.006,93 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan aset, bank bermerek pita emas ini memiliki pinjaman konsolidasi sebesar Rp 1,590 triliun pada Q3 2024, naik 22,1% year-on-year.

Direktur Utama Bank Mandiri Dharmawan Junaidi dalam paparan kinerjanya, Rabu (30/10/2024) mengatakan, “Kredit tumbuh 22,1 persen year-on-year, mengalahkan rata-rata industri nasional sebesar 11 persen.”

Selanjutnya, Bank Mandiri menghimpun 14,9% year-on-year senilai DKK 1.667,5 triliun pada bulan kesembilan tahun ini yang didukung oleh peningkatan dana giro yang tumbuh sebesar 17,8% (year-on-year). Rp 596 triliun.

Alhasil, Bank Mandiri membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 42 triliun pada Q3/2024, naik 7,56% YoY.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel