Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah ramai-ramai membantah pernyataan pimpinan AirAsia yang menyebut harga bahan bakar jet di Indonesia termahal di Asia Tenggara atau Asia.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan pernyataan tersebut tidak benar. Ia mengatakan, distributor bahan bakar jet di Indonesia, PT Pertamina (Persero), juga membantahnya. 

“Saya akan cek ke pihak pertamina, tapi setahu saya pihak pertamina sudah memberikan penjelasannya. Tidak benar jika dikatakan harga bahan bakar jet kita termahal di Asia, tidak benar,” kata Bahlil kepada wartawan DPR RI. , Kamis (12/9/2024). 

Namun, ia akan kembali membahas persoalan harga bahan bakar jet nasional yang sempat disebut-sebut menjadi penyebab kenaikan tarif pesawat. Namun, Bahlil tidak membeberkan strategi pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar jet ke depan. 

“Saya akan periksa dulu,” tambahnya. 

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rakhmat Qaymuddin menanggapi pernyataan tingginya harga bahan bakar jet di Indonesia.

Sementara itu, pernyataan tersebut disampaikan oleh CEO Capital A Berhad, induk perusahaan PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP), Tony Fernandes mengatakan harga bahan bakar jet Indonesia termasuk yang termahal di Asia Tenggara. 

“Jadi memang begitu. Sedangkan Tony, biarkan dia bertanggung jawab atas pernyataannya. Tapi bagi kami, itu adalah sesuatu yang harus kami perhatikan. “Karena kita negara kepulauan, kita punya banyak. Katanya dari bandara Rakhmati. 

Rakhmat mengatakan, penyediaan ekspor di dalam negeri sepenuhnya ditangani oleh Pertamina. Ia juga berharap kedepannya akan ada unit usaha lain yang bisa menyediakan bahan bakar jet di Indonesia. 

Hal ini disebabkan dengan adanya unit usaha lain yang bergerak di bidang penjualan bahan bakar jet akan menciptakan persaingan yang sehat dan mendekatkan harga bahan bakar jet dengan harga pasar sebenarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel