Bisnis.com, BATANG — Komitmen investasi LG Energy Solutions Consortium (LG) untuk membangun pabrik prekursor/katoda sebagai bagian dari ekosistem baterai akan segera tampak di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah. 

Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi lanjutan pada proyek baterai nikel skala besar telah menyelesaikan studi kelayakan (FS) pada Agustus lalu. 

Bahlil mengatakan, Jumat (26/7/2016) “Di lokasi ini, katoda ekosistem aki mobil dari LG Group juga akan diproduksi pada bulan September, karena FS [studi kelayakan] sudah selesai pada bulan Agustus dan katoda akan diproduksi. di sini.». 

Bahlil menjelaskan, investasinya di smelter HPAL di Maluku Utara, produk katoda akan diproduksi di KITB, dan pabrik sel baterai di Karawang. 

Ia menambahkan: “Jadi jangan sampai semua ke Maluku, nanti distribusinya tidak tepat.” 

Seperti diketahui, proyek Titan dikerjakan oleh perusahaan LG bersama grup BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, Antam dan IBC.

Total investasi Konsorsium LG sebesar 9,8 miliar USD atau Rp 142 triliun, yang meliputi investasi hulu pertambangan senilai 850 juta USD, tungku HPAL senilai 4 miliar USD, pabrik Catho/Carbon senilai 1,8 miliar USD. dan pabrik baterai senilai $3,2 miliar.

Sebelumnya, kata Bahlil, LG akan berinvestasi pada proyek baterai terintegrasi. Investasi nyata LG adalah dari bawah hingga atas, dimulai dengan pembangunan pabrik baterai yang bekerja sama dengan Hyundai Motor Group.

Pabrik baterai pertama di Indonesia dioperasikan oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power. Sedangkan pembangunan pabrik baterai akan dilakukan 2 tahap dengan total investasi sebesar 3,2 miliar USD.

Tahap pertama yang diluncurkan baru-baru ini membutuhkan investasi sebesar 1,2 miliar dolar, dengan kapasitas produksi 10 gigawatt hour (GWh). Tahap 2 akan memiliki kapasitas produksi sebesar 20 GWh dengan nilai investasi sebesar 2 miliar dolar AS. Fase ke-2 adalah menetapkan tujuan berbisnis pada tahun 2025.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel