Bisnis.com, JAKARTA — Infeksi saluran kemih merupakan gangguan kesehatan yang tidak hanya dialami orang dewasa saja, namun juga bayi dan anak-anak. 

Dr. Ina Zarlina, anggota Unit Koordinasi Nefrologi (UKK) IDAI, menjelaskan, ISK adalah suatu kondisi berkembang biaknya bakteri di saluran kemih dan menyebabkan peradangan. 

Pada usia 2 tahun, prevalensinya mencapai 3%-5%. Pada saat yang sama, kejadian pada anak perempuan lebih tinggi dan mencapai 7% dibandingkan 3% pada anak laki-laki. 

Jika tidak segera diobati atau diobati. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang lebih parah sehingga menimbulkan jaringan parut pada ginjal yang dapat menyebabkan penyakit ginjal lainnya di kemudian hari. 

“Jaringan parut pada ginjal sering dikaitkan dengan hipertensi, preeklamsia, dan penyakit ginjal stadium akhir di kemudian hari,” jelas Dr. Ina dalam paparan media, Selasa (6/8/2024). 

Infeksi saluran kemih atau infeksi saluran kemih pada anak, selain terjadi karena kelainan anatomi saluran kemih yang terjadi sejak lahir, juga bisa disebabkan oleh beberapa kebiasaan. 

Pertama, orang tua jarang mengganti popok anaknya. Hal ini semakin sering terjadi akhir-akhir ini, terutama dengan banyaknya popok sekali pakai yang cepat kering dan tetap kering bahkan setelah digunakan dalam waktu lama. 

“Popok yang dipakai terlalu lama bisa menyebabkan tumbuhnya bakteri meski terus mengering. Ini bisa menjadi salah satu penyebab infeksi saluran kemih. Ada penelitian di Jepang yang menyarankan penggantian popok setiap 4 jam, terutama jika anak-anak masih kecil dan belum mempunyai refleks menahan feses, terutama pada anak perempuan,” jelasnya.

Yang kedua adalah kebiasaan menahan buang air kecil. Anak-anak, terutama usia sekolah, seringkali memilih tempat buang air kecil, apalagi jika berada di luar rumah atau toiletnya kotor. 

Retensi urin juga bisa menjadi penyebabnya karena bakteri bertahan lebih lama di kandung kemih. Selain itu biasanya setelah buang air kecil menjadi tersumbat dan tidak lancar, tambahnya. 

Ketiga, mencuci saat buang air besar yang tidak benar. Pasalnya, ISK biasanya disebabkan oleh bakteri E. Coli yang dapat berpindah dari anus hingga uretra, terutama pada wanita karena uretranya lebih pendek dibandingkan pria.  

“Selain WC yang kotor juga harus membasuh diri dengan feses, pastikan airnya mengalir dari depan ke belakang, jangan terbalik, karena feses di dubur bisa masuk ke uretra dan menyebabkan infeksi saluran kemih. Anak-anak harus mempelajari itu sejak awal toilet training,” ujarnya.  Gejala Menderita Infeksi Saluran Kemih (ISK) dapat menunjukkan beberapa gejala: Demam lebih dari 38,5 derajat Celcius tanpa penyebab yang jelas Infeksi pada tempat lain yang tidak kunjung membaik setelah mendapat pengobatan Muntah Nafsu makan menurun Penyakit kuning pada bayi Tidak berkembang Buang air kecil tidak mencukupi Darah dalam urin

Namun perlu diingat bahwa pada anak-anak dan bayi, infeksi saluran kemih seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Oleh karena itu, jika anak mengalami demam atau nafsu makan menurun, sebaiknya orang tua memeriksa kemungkinan infeksi saluran kemih dengan melakukan tes urine di laboratorium.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel