Bisnis.com, JAKARTA – Penerbit batubara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyatakan akan membagikan dividen sebesar 12,9 triliun rupiah kepada pemegang sahamnya. Analis memberikan beberapa rekomendasi untuk saham ADRO.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyarankan investor untuk wait and see terhadap saham ADRO. Menurut Herditya, support saham ADRO berada di level Rp 2.810 dan resistance di level Rp 2.950.

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta merekomendasikan penjualan listrik ke ADRO. Ia melihat resistance ADRO di level Rp 2990 dengan support di level Rp 2840 per saham.

“Adaro berpotensi mengalami kenaikan terbatas karena harga mendekati puncaknya,” kata Nafan, Rabu (15/05/2024).

Sedangkan pada penutupan perdagangan hari ini, saham ADRO turun 1,74% ke Rp 2.830 per saham. Saham ADRO saat ini diperdagangkan pada kisaran harga Rp 2.830 hingga Rp 2.960 per saham.

Mengenai anak perusahaan ADRO, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), kedua analis tersebut memberikan rekomendasi beli.

Herditya memberikan rekomendasi beli spekulatif kepada ADMR dengan dukungan di Rp 1.300 dan target harga Rp 1.385 hingga Rp 1.440 per saham.

Sedangkan Nafan telah mengeluarkan rekomendasi Akumulasi Beli pada ADMR dengan target harga Rp 1.400 hingga Rp 1.600. Menurut Nafan, dukungan terhadap ADMR berada di kisaran Rp 1.300-1.260 per saham.

Pada penutupan perdagangan hari ini, saham ADMR pun ditutup menguat 0,38% di Rp 1.325 per saham. Saham ADMR diperdagangkan pada kisaran Rp 1.295 hingga Rp 1.350. Dividen Adaro

PT Adaro Energi Indonesia Tbk. (ADRO) telah menyetujui pembagian dividen sebesar US$800 juta atau setara Rp 12,9 triliun (Rp 16.131 dengan kurs 14 Mei 2024 terhadap dolar AS) untuk tahun buku 2023, jumlah yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu. tahun satu miliar dolar.

Total dividen final tahun buku 2023 adalah $800 juta atau setara dengan 48,74% laba tahun berjalan ADRO. Dividen tersebut disetujui dalam Rapat Umum Tahunan (RUPST) ADRO hari ini, Rabu (15/05/2024).

ADRO akan membagikan dividen tunai interim sebesar total US$400 juta pada 14 Januari 2024, sedangkan sisanya sebesar US$400 juta atau setara Rp6,45 triliun akan dibayarkan sebagai dividen tunai final.

Jika kita memperhitungkan 31,89 miliar saham ADRO, jumlah dividennya sekitar Rp 201,72 per saham dihitung dengan kurs Rp 16.131.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham atas komitmennya dalam memberikan imbal hasil berupa dividen tunai yang dibagikan secara berkala,” kata Direktur ADRO Garibaldi Thohir, Rabu (15/05/2024).

Sedangkan sisa laba bersih ADRO tahun 2023 sebesar $841,43 juta atau 51,26% akan dijadikan laba ditahan.

Sebelumnya, dari segi nilai, dividen terbesar yang dibagikan ADRO terjadi pada tahun buku 2022 sebesar USD 1 miliar. Pada tahun itu, rasio pembayaran dividen ADRO mencapai 40,11%.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk membujuk Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel