Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka pengangguran pada Agustus 2024 meningkat dibandingkan Februari 2024 akibat peningkatan PHK.
Hal. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti menjelaskan, dibandingkan data pengangguran Agustus 2023, jumlah pengangguran pada Agustus 2024 justru turun sebanyak 390.000 orang. Namun dibandingkan Februari 2024, jumlah pengangguran bertambah 270.000 orang.
“Kalau kita bandingkan dengan Februari 2024 memang ada sedikit peningkatan, namun tentunya perlu dilihat kembali secara mendalam,” kata Amalia dalam keterangan BPS, Selasa (5/11/2024).
Pemaparan Amalia, jumlah pengangguran pada Agustus 2024 mencapai 7,47 juta orang atau setara dengan tingkat pengangguran terbuka atau TPT sebesar 4,91%.
Dibandingkan jumlah pengangguran pada Agustus 2023 sebanyak 7,86 juta orang atau setara TPT 5,32%, terjadi penurunan sebanyak 390.000 orang.
Namun jika dibandingkan jumlah pengangguran dengan data Februari 2024 sebanyak 7,20 juta orang atau setara TPT 4,82%, terlihat jumlah pengangguran bertambah 270.000 orang.
“Informasi PHK akan masuk pada tahun 2024. Nah, itu tercermin dari kenaikan TPT pada Agustus 2024 dibandingkan Februari 2024,” ujarnya.
Lebih lanjut Amalia menjelaskan, konsep pengangguran yang digunakan Indonesia mengacu pada International Labour Organization (ILO), dimana pengertian pengangguran adalah seseorang yang bekerja minimal 1 jam per minggu.
Sedangkan seseorang tergolong pekerja jika bekerja lebih dari 1-34 jam per minggu. “Jadi konsep penganggurannya seperti ini. “Kalau masih bekerja 1 sampai 34 jam, masih kategori pekerja,” ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), setidaknya ada sekitar 59.796 orang yang terkena PHK hingga 28 Oktober 2024, dengan kasus terbesar terjadi di Daerah Istimewa Jakarta.
“Pada 28 Oktober, 59.796 orang [diberhentikan]. “[Yang terbesar] ada di Jakarta, pindah [dari Jawa Tengah],” kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Indah Anggoro Putri saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (8/1). 30/30). 10/2024).
Rinciannya, total pekerja yang terkena PHK di Jakarta mencapai 14.501 orang, disusul Jawa Tengah 11.252 orang, dan Banten 10.524 orang.
Dari sisi industri, Indah mengatakan sebagian besar PHK berasal dari sektor manufaktur, jasa, dan ritel. Namun, pihaknya tidak merinci lebih lanjut jumlah total pekerja yang terkena PHK di ketiga sektor tersebut.
Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah jumlah tenaga kerja yang tersedia pada tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, dia berharap jumlah pekerja yang terkena PHK tidak bertambah signifikan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel