Bisnis.com, JAKARTA – Badai matahari yang melanda bumi akhir pekan lalu memaksa para petani di Amerika Serikat berhenti bertani karena merusak teknologi navigasi GPS pada traktor mereka.

Menurut laporan The Verge Senin (13/5/2024), badai tersebut menyebabkan beberapa sistem GPS tidak berfungsi untuk sementara sehingga mempengaruhi keakuratan sistem Real Time Kinematics (RTK) bagi petani yang menggunakan traktor John Deere.

Sekadar informasi, sistem RTK terhubung dengan traktor John Deere modern dan peralatan pertanian canggih. Di masa depan, teknologi ini akan memungkinkan petani untuk menanam dengan lebih efisien dan dalam garis yang sangat rapat dan lurus.

Menurut laporan 404 Media, para petani telah disarankan oleh dealer traktor John Deere, Landmark Implement, untuk menghentikan operasinya sekarang karena peralatan tersebut menghasilkan data yang salah dan mereka akan menghadapi masalah selama panen.

Mengetahui pengoperasian jaringan RTK, stasiun pangkalan mengirimkan informasi yang salah akibat efek badai geomagnetik, menyebabkan perubahan drastis di lapangan dan bahkan beberapa perubahan arah yang drastis, kata juru bicara Landmark Implement.

Badai matahari ini terjadi pada saat kritis musim tanam jagung. Willie Cade dari Repair.org mengatakan kepada 404 Media bahwa tanggal 15 Mei adalah tanggal kritis untuk menanam jagung, dan mengatakan akan berakibat fatal jika petani jagung tidak dapat menanam tanaman mereka pada tanggal tersebut.

Petani Nebraska Kevin Kenney berkata, “Saat ini semua traktor di ladang mati karena badai matahari.”

Sistem ini menjadi sangat penting bagi pertanian modern, yang sering disebut sebagai “pertanian presisi”. Para petani semakin bergantung pada traktor otomatis untuk menanam tanaman dalam garis lurus sempurna dan pada interval yang sama.

Pertanian presisi telah meningkatkan hasil pertanian secara signifikan. Menurut Departemen Pertanian AS, pada tahun 2023, lebih dari 50% jagung, kapas, beras, kedelai, dan gandum musim dingin akan ditanam dan dipanen dengan “anakan otonom”.

Fakta bahwa hal ini terjadi juga menunjukkan kerentanan pasokan makanan modern terhadap gangguan GPS. Secara umum masyarakat modern mengandalkan GPS. Namun, para ahli telah memperingatkan bahwa traktor yang bergantung pada internet dan konektivitas satelit merupakan hal yang sangat memprihatinkan.

Menurut laporan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), badai geomagnetik saat ini adalah yang terkuat dalam 20 tahun terakhir dan mencapai tingkat G5 pada hari Jumat dan Sabtu pagi, yang sudah dianggap parah.

Badai geomagnetik disebabkan oleh letusan koronal massal Matahari, yaitu semburan radiasi elektromagnetik yang dapat memengaruhi GPS, jaringan listrik, dan komunikasi lainnya. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA