Bisnis.com, JAKARTA – Proses merger PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) tiba di lokasi kejadian dengan penuh kehati-hatian. Namun masih belum jelas apa yang tersisa di bursa Indonesia.

EXCL dan FREN diketahui telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang tidak mengikat pada 15 Mei 2024 tentang rencana pembentukan entitas baru.  

Jika proses merger berjalan lancar, maka jelas akan ada satu pihak yang tetap berada di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai pihak yang menerima merger atau entitas yang diterima untuk merger setelah proses merger selesai.  

Kepala Komunikasi Korporat XL Axiata Reza Mirza mengatakan, saat ini belum ada informasi bisnis mana yang akan tetap berada di BEI karena proses uji tuntas antar pemegang saham masih berlangsung.  

“Bukan hanya satu. Ya, ada proses due diligence yang bahkan manajemen EXCL tidak mengetahuinya karena masih dalam ranah sekutu,” kata Reza saat ditemui Bisnis Indonesia sehari-hari di kantornya, Jumat (14/6/2021). 2024).  

Sementara itu, Axiata Group Bhd dikabarkan berupaya mempercepat proses merger antara EXCL dan FREN dengan harapan bisa selesai pada akhir tahun ini.  

CFO Grup Axiata Nick Rizal Camil mengatakan penyelesaian merger sejalan dengan proses uji tuntas yang dilakukan di antara pemegang saham EXCL-FREN. 

“Upaya kami [menggabungkan XL Axiata dan Smartfren] harusnya selesai pada akhir tahun ini, namun selain due diligence, kami juga tetap mematuhi regulasi,” kata Nick dalam media briefing dan diskusi bersama Axiata Group. Berhad di Batavia, Kamis (13/6/2024).

Nick menjelaskan, proses uji tuntas biasanya memakan waktu sekitar 3-4 bulan, atau bisa juga lebih cepat. Artinya komplementaritas terdiri dari dua hal yaitu validasi dan negosiasi yang dilakukan secara paralel.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan FREN James Wewenkang mengungkapkan pihaknya belum mendengar kabar dari mitranya mengenai hal tersebut. 

“Perusahaan berkeyakinan bahwa kelangsungan hidup perusahaan akan ditentukan oleh para mitra setelah melalui proses uji tuntas dan negosiasi kesepakatan penutupan,” kata James dalam suratnya kepada BEI pada Mei 2014. 

Jika merger antara EXCL dan FREN selesai, maka perusahaan baru tersebut akan mampu bersaing dengan pemain telekomunikasi lainnya. 

Pasalnya, kompetitor lain seperti PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Indosat Tbk. (ISAT) Keduanya memiliki spektrum lebih dari 150 MHz. XL hanya sekitar 90 MHz dan Smartfren sekitar 60 MHz.

Penafian: Pesan ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel