Bisnis.com, JAKARTA – Pejabat Axiata Group Bhd (Axiata) sedang mengevaluasi kombinasi bisnis atau merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) akan menciptakan perusahaan komplementer dengan pangsa pasar yang lebih besar dan jangkauan persaingan yang lebih luas. Penggabungan saat ini sedang dibahas.

CEO dan Managing Director Axiata Group Vivek Sud melihat terciptanya kekuatan yang saling melengkapi jika XL Axiata dan Smartfren bersatu. Apalagi Smartfren merupakan salah satu divisi dari Sinarmas Group.

Sehingga Axiata, kata Viviek, yakin langkah konsolidasi ini dapat mendukung bisnis telekomunikasi yang lebih kuat.

“Smartfren sangat mengenal Indonesia sebagai sebuah negara. “Saya kira ini melengkapi kekuatan yang kami bawa dan apa yang dilakukan Sinar Mas Group,” kata Viviek dalam konferensi pers dan diskusi bersama Axiata Group Berhad di Jakarta, Kamis (13/06/2024).

Sementara itu, CFO Axiata Group Nick Rizal mengatakan dari sisi spektrum, emiten berbasis EXCL ini mengakui akan sulit bersaing secara independen dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredo Hutchison (IOH).

Menurut Nick, Telkomsel dan Indosat Ooredo Hutchison memiliki spektrum lebih dari 150 MHz. Sedangkan XL Axiata hanya berkisar 90 MHz. Smartfren juga memiliki spektrum 60 MHz.

“Jika spektrum Anda lebih sedikit, Anda harus membangun lebih banyak menara dan infrastruktur untuk mencapai tingkat yang sama,” kata Nick.

Ia juga menyatakan industri telekomunikasi sangat kompetitif. Artinya jika pelayanan perusahaan kurang baik maka pelanggan akan beralih ke perusahaan lain. Nick mengatakan langkah tersebut akan menempatkan entitas hasil merger pada posisi yang lebih kompetitif untuk bersaing dengan pemain telekomunikasi lainnya.

Jadi kalau kombinasinya dari awal, lebih dari 90 MG dari XL dan 60 MG dari Smartfren. “Sekarang MergeCo akan memiliki lebih dari 150mg seperti Telkomsel dan IOH,” ujarnya.

Selain persoalan spektrum, Nick menambahkan pangsa pasar XL Axiata dan Smartfen lebih kecil dibandingkan Telkomsel dan IOH.

Saat ini pangsa pasar IOH mendekati 20% dan pangsa pasar Telkomsel hampir 60%. Sedangkan XL Axiata sekitar 17% sedangkan FREN sekitar 10%. “Kalau XL dan Smartfren digabung maka pangsa pasarnya menjadi 27%,” ujarnya.

Di sisi tower, Nick menjelaskan jika XL Axiata dan Smartfren berada di lapangan yang sama, maka tower lainnya bisa berpindah lokasi. Nick mengatakan dengan cara inilah ia bisa bersaing dengan rival regionalnya.

“Dengan spektrum yang lebih banyak, Anda dapat memperluas jangkauan, meningkatkan pendapatan, dan menghasilkan pendapatan,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA