Bisnis.com, JAKARTA – AVOW, perusahaan pemasaran aplikasi asal Jerman, bekerja sama dengan mitra OEM untuk menawarkan akses kepada miliaran pengguna aktif ponsel pintar di Indonesia untuk menghadirkan iklan yang terukur.

Sekadar informasi, Original Equipment Produsen (OEM) merupakan perusahaan yang menyediakan produk dengan kualitas yang mirip dengan aslinya, namun dengan merek yang berbeda. Meski sama, OEM bukanlah barang palsu.

Direktur Pengembangan Bisnis AVOW Asia Tenggara Julie Huang mengatakan perusahaan terus menambahkan OEM baru ke dalam daftarnya dan menarik pelanggan dari berbagai sektor di pasar Indonesia.

Perusahaan membantu mitranya mendorong produk ini melalui iklan di ponsel pintar masyarakat. Tahun ini, perusahaan akan bermitra dengan banyak perusahaan untuk memasarkan produk mereka ke miliaran ponsel pintar di negara tersebut.

“Kami berencana bekerja sama dengan merek-merek terkemuka Indonesia untuk memberikan akses kepada lebih dari 1,5 miliar pengguna aktif harian melalui kemitraan OEM AVOW,” kata Huang kepada Bisnis, Jumat (26/72024). 

Huang menambahkan, untuk mengejar pertumbuhan bisnis, perusahaan juga akan memperluas basis pelanggannya di Indonesia dan meningkatkan penggunaan solusi periklanan yang mengandalkan preload dinamis. 

Dynamic Preloads adalah alat pemasaran seluler yang memungkinkan pengguna ponsel cerdas berinteraksi dengan pelanggan.

Huang mengatakan perangkat tersebut merupakan perangkat premium dengan metode pengisian daya yang dilakukan saat pelanggan berinteraksi dengan aplikasi klien.   

Sementara itu, Spesialis Periklanan OEM Mobile AVOW dan Co-Founder Ashwin Shekhar mengatakan konsumen melihat lebih banyak iklan setiap hari dan lebih cenderung terlibat dengan iklan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. 

Hal ini sejalan dengan laporan IAB tahun 2023, yang memperkirakan bahwa peraturan privasi akan mendorong iklan seluler menuju relevansi kontekstual, dengan fokus pada niat pengguna terhadap iklan bertarget.

Dengan rencana untuk menghapuskan GAID (Google Advertising ID) secara bertahap pada akhir tahun 2024 dan beralih ke Google Privacy Sandbox yang lebih ramah iklan, dia mengatakan OEM seluler memiliki potensi keuntungan. 

Tidak seperti platform tradisional yang mengandalkan data pihak ketiga, OEM memiliki akses ke banyak informasi pihak pertama langsung dari perangkat yang mereka produksi—datanya melampaui demografi dan membuka peluang penargetan yang unik. 

Berbeda dengan periklanan seluler tradisional, lanjutnya, periklanan OEM seluler memungkinkan pelanggan menyampaikan kisah dan menjangkau audiens melalui berbagai titik kontak saat menggunakan perangkat mereka. 

Misalnya, kampanye iklan untuk game baru dapat menjangkau pengguna langsung dari layar kunci dengan iklan visual untuk layar kunci, diikuti dengan iklan video dari game tersebut saat Anda membuka aplikasi sistem. Saat pengguna mengakses toko aplikasi alternatif, game tersebut dapat ditampilkan di depan dan tengah agar dapat dilihat semua orang,” kata Ashwin. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel