Bisnis.com, JAKARTA – Situs web berbahaya dan situs web yang diposting online untuk pulih dari pemadaman global pada Jumat (19/07/2024) setelah sistem operasi Windows mogok, kata kantor berita online Australia ditemukan. .

Perhatikan bahwa Australia adalah salah satu negara yang terkena dampak pemadaman listrik yang meluas di seluruh dunia setelah pembaruan perangkat lunak Falcon Sensor dari CrowdStrike.

Pada hari Sabtu (20/07/2024), kantor berita siber Australia, Australian Signals Directorate (ASD) melaporkan kepada Reuters bahwa sejumlah situs web jahat dan kode tidak resmi dirilis pada hari Sabtu untuk membantu unit-unit bertahan dari pemadaman listrik yang meluas. CrowdStrike disebabkan oleh insiden teknis.

Pusat Keamanan Siber “sangat menganjurkan semua konsumen untuk memperoleh informasi teknis dan pembaruan hanya dari sumber resmi CrowdStrike,” kata badan tersebut di situs webnya.

Menteri Keamanan Siber Clare O’Neill mengatakan di platform media sosial X (sebelumnya Twitter) bahwa warga Australia harus waspada terhadap penipuan dan upaya pencurian identitas.

“Penipu mencoba mengambil keuntungan dari gangguan yang disebabkan oleh insiden teknis CrowdStrike. “Pemerintah Australia mendesak dunia usaha dan masyarakat Australia untuk waspada terhadap penipuan,” kata Clare di akun X Media miliknya, Sabtu (20/07/2024).

Clare juga mendesak warga Australia untuk tidak berinteraksi dengan situs web, email, pesan, dan panggilan telepon yang mencurigakan.

Di Australia, Federal Reserve Bank of Australia juga terkena dampak pemadaman listrik. Bank terbesar di Australia mengatakan beberapa pelanggan tidak dapat mentransfer uang. Tak hanya perbankan, maskapai nasional Qantas dan Bandara Sydney juga menyatakan penerbangan sempat tertunda namun tetap terbang.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel