Bisnis.com, JAKARTA – Kerangka hukum penghapusan kredit macet disebut-sebut berdampak pada bank-bank milik negara dan lembaga keuangan non-bank (LJK).
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Eksekutif Bank Pengelola Investasi (OJK) Dian Ediana Rae melalui keterangan tertulis, Minggu (11/8/2024).
Menurut dia, kebijakan penghapusan utang tersebut telah disetujui dalam Rancangan Peraturan Pemerintah atau RPP. Selain berlaku bagi BUMN berupa bank dan LJK non-bank, undang-undang ini disebut-sebut mewajibkan kriteria tertentu bagi debitur untuk bisa menghapuskan kredit yang tercatat.