Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Selahedin Uno mengungkapkan penyusunan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang pembiayaan pariwisata berkelanjutan sudah memasuki tahap akhir, setelah mendapat sejumlah komentar terkait. . departemen/lembaga.

“Sudah dikoordinasikan oleh Pak Luhut [Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi] dan sudah final, sekarang akan dikirim ke Dana Pariwisata Indonesia untuk proses penyusunan naskahnya,” kata Sandi kepada Bisnis, Minggu (16/6). ). /2024).

Sandi memastikan retribusi wisata tidak dibebankan kepada wisatawan, termasuk wisatawan nusantara. Sumber pendanaan pariwisata tahap pertama seluruhnya berasal dari Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang berjumlah Rp 2 triliun.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini berharap aturan tersebut terbit sebelum masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir pada Oktober 2024 dan mulai berlaku pada 2025.

“Kami ingin bisa dilaksanakan pada tahun 2025 sebelum Oktober 2024. Jadi publikasinya bisa terjadi pada September atau Oktober,” ujarnya. 

Pada Maret 2024, pembentukan dana amal pariwisata direncanakan selesai sebelum Idul Fitri 2024. Saat itu, Sandi mengatakan pemerintah sedang menyiapkan keputusan presiden yang menetapkan pembentukan dan pengelolaan dana amal pariwisata tersebut.

“Hanya institusi dan manajemen saja yang harus disesuaikan. Mudah-mudahan [Idul Fitri],” kata Sandi kepada awak media di Hotel Fairmont Senayan, Jumat (15/3/2024).

Dalam kunjungannya, penyusunan rancangan peraturan ini menimbulkan kontroversi karena salah satu sumber pembiayaannya direncanakan dari pajak wisatawan yang dipungut dari harga tiket pesawat.

Setelah mendapat masukan dari beberapa pihak dan dinilai tidak sesuai dengan undang-undang yang berlaku, pemerintah akhirnya membatalkan kasus tersebut.

Sementara itu, dana amal pariwisata ini tidak hanya akan digunakan untuk penyelenggaraan konser di dalam negeri, tetapi juga untuk MICE (meeting, insentif, konferensi, dan pameran), kegiatan olah raga, dan kegiatan lainnya yang dapat menarik wisatawan ke Indonesia operasi kualitas kelas dunia.

Temukan berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel