Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra Internasional Tbk. .

Direktur PT Astra Internasional Tbk. (ASII) dan CEO Astra Finance Suparno Jasmin menilai peluang bisnis semakin luas dengan pemberian pinjaman yang efektif. 

Hal itu diungkapkan pria yang akrab disapa Abong tersebut saat acara Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024 di Jakarta, Senin (29/07/2024). “Saat ini Astra Financial, kami juga memiliki perusahaan fintech lending, kami fokus pada pinjaman yang efektif. “.

Abong menjelaskan, regulasi pinjaman internet (pinjol) yang mengatur suku bunga yang diatur oleh Badan Jasa Keuangan (OJK) menjadi permasalahan besar yang memaksa perusahaan memilih melakukan bisnis secara efisien.

“Kami melihat dengan peraturan yang ada saat ini [yang menetapkan tarif fintech akan terus turun hingga tahun 2026] risikonya terlalu tinggi dan sulit untuk dilakukan dengan baik jika peraturan tersebut mengharuskan penurunan tarif setiap tahunnya,” ujarnya. Abong:

Dalam Surat OJK (SEOJK) Surat N 19 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Berbasis Teknologi diatur bahwa manfaat lembaga perkreditan konsumsi hanya terbatas pada mereka yang menyewa kurang dari satu tahun, dimana tingginya suku bunga pinjaman merupakan maksimum 0,3%. per hari berlaku mulai 1 Januari 2024 dan 0,2% per hari mulai 1 Januari 2025.

Sebelum adanya pasal ini, bunga pinjaman diatur dalam kode etik Asosiasi Lembaga Keuangan Indonesia (AFPI) yang menetapkan total bunga pinjaman tidak melebihi 0,8% per hari.

Dijelaskannya, pada tahun 2023, Maucash akan memberikan pinjaman lebih dari Rp 4,8 juta. Jumlah pinjaman yang diberikan meningkat 20% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2024, Maucash menargetkan peningkatan dividen menjadi 23%.

Simak berita dan artikel lainnya di website Google dan WA Channel