Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan aspal, PT Asphalt Bangun Sarana (ABS) menyambut positif tantangan pengerjaan proyek di Ibu Kota Negara (IKN) kepulauan tersebut.

Direktur Aspal Bangun Sarana Ilham Mardanis mengatakan, tantangan perusahaan dalam mengerjakan proyek IKN adalah proses administrasi dan birokrasi yang sulit sehingga menghambat proses kerja proyek di IKN.

“Kadang-kadang administrasi ini membuat kami dan kontraktor lain agak menunda pekerjaan karena pengawasnya belum selesai. Jadi dari segi birokrasi agak membingungkan,” kata Ilham saat ditemui usai acara Forum Bisnis Indonesia, Rabu. 4). /9/2024).

Ilham juga berharap tahun depan pemerintah siap memberikan kesempatan kepada pengusaha dan kontraktor yang bekerja di proyek IKN agar proyek tersebut dapat berjalan dengan baik.

Rinciannya, ada tiga proyek besar di IKN yang dikerjakan Asphalt Bangun Sarana (ABS) dengan target total volume hingga 10.000 metrik ton (MT) pada tahun ini.

Rinciannya, tiga ruas tol IKN tersebut adalah Tol 3A Karang Joang – KKT Kariangau sepanjang 13,4 kilometer; Kemudian IKN Seksi 5A Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km; dan Tol Seksi 5B Jembatan Riko Pulau Balang-Sp sepanjang 13,27 kilometer.

“Target kita tahun ini 10.000 ton, tapi mungkin tidak tercapai. Karena bukan dari kita, tapi dari kontraktor, cuaca, dan sebagainya. Mungkin tahun ini bisa mencapai 7.000 metrik ton, sisanya ditunda. hingga tahun 2025,” ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan perseroan juga telah melakukan investasi besar di Balikpapan untuk pembangunan pabrik produksi mesin aspal, sumber daya manusia, dan juga laboratorium untuk mendukung pengembangan IKN. 

Meski tak merinci nilainya, Ilham mengatakan titik impas investasi ini baru akan tercapai setelah 10 tahun. Oleh karena itu, perusahaan meminta kepada Otoritas IKN (OIKN) mengenai kepastian anggaran pengembangan IKN pada tahun 2025.

“Pertanyaan kita hanya satu, bagaimana kepastian anggaran IKN pada tahun 2025? Karena ini proyek besar, kami juga sudah banyak berinvestasi di Balikpapan dan ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat alokasi anggaran pengembangan IKN Nusantara pada tahun 2025 hanya sebesar Rp4 triliun. 

Meski demikian, Kementerian PUPR memberi isyarat bahwa alokasi anggaran tersebut masih bisa ditingkatkan berdasarkan janji Presiden terpilih Prabowo Subianto yang mengumumkan akan melanjutkan proyek IKN.

Dengan pergantian pemerintahan baru, perusahaan juga berharap stabilitas politik tetap terjaga, dan pemerintah dapat lebih mendukung industri lokal.

“Bagi kami para pengusaha tentu mengharapkan stabilitas politik, itu yang terpenting. Nah, yang kedua adalah sisi industri lokal, kami berharap pengusaha lokal terus berkembang,” tutupnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel