Bisnis.com, JAKARTA- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkapkan peluang pertumbuhan asuransi perjalanan tahun ini cukup bagus. Industri asuransi umum juga optimis dengan meningkatnya permintaan dan perkembangan asuransi perjalanan.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto mengatakan peluang ini ada karena banyak masyarakat yang mulai memahami manfaat asuransi perjalanan. 

“Seiring dengan perkembangan digital yang semakin membaik saat ini, dapat mendukung fleksibilitas jaminan penjualan,” kata Bern kepada Bisnis baru-baru ini (7/11/2024). 

Namun, Berno mengatakan kelompoknya belum bisa melihat secara langsung besaran premi atau klaim yang dibayarkan lini bisnis asuransi perjalanan tersebut. Sebab, pendaftaran masing-masing perusahaan akan bersifat kecelakaan diri dan bidang usaha yang berbeda. 

Jika asuransi perjalanan mencakup perlindungan terhadap kecelakaan, maka akan dimasukkan dalam bidang usaha kecelakaan diri, sedangkan di luarnya akan dimasukkan dalam asuransi tersendiri.

Bern mengatakan, meski asuransi perjalanan bukan salah satu penyumbang pendapatan premi terbesar industri asuransi umum, namun tercatat banyak lini bisnis yang mengalami pertumbuhan sebesar 35% secara tahunan (year on year/Juni). dengan hasil semester yang sama. 

“Meski tidak sebesar pertumbuhan banyak lini bisnis asuransi, namun total pengumpulan premi kecelakaan diri pada semester I 2024 meningkat sebesar 0,1%,” Bern. 

Secara keseluruhan, keuntungan industri asuransi umum mencapai Rp 57,91 triliun, naik 18,4% dari semester I/2024 Rp 48,9 triliun. Lini bisnis yang menyumbang pendapatan premi terbesar adalah properti sebesar Rp16,66 triliun, tumbuh 32,8% yoy dari sebelumnya Rp12,5 triliun. 

Lalu, asuransi kredit sebesar Rp10,58 triliun, tumbuh 26% yoy dari sebelumnya Rp8,4 triliun. Berikutnya asuransi kendaraan yang preminya mencapai Rp 10,03 triliun, naik 2% dari sebelumnya Rp 9,8 triliun pada semester 2023.

Simak berita dan artikel lainnya seputar Google News dan channel WA