Bisnis.com, JAKARTA – Dua investor asing resmi berinvestasi di sektor real estate IKN senilai total Rp 800 miliar hari ini, Rabu (25/9/2024).

Menariknya, kedua investor asing tersebut sama-sama fokus mengembangkan kawasan mixed development di ibu kota nusantara (IKN).

Rinciannya, proyek mixed use kedua investor asing tersebut akan meliputi hotel, pusat perbelanjaan, ruang perkantoran, serta pusat kebugaran dan olah raga.

Menanggapi hal tersebut, Dewan Pengelola Real Estate Indonesia (DPP REI) menilai investasi yang dilakukan perusahaan asing merupakan tanda bahwa perkembangan sektor real estate dinilai masih menjanjikan di masa depan. 

Wakil Ketua DPP REI Bambang Eka Jaya menjelaskan, hadirnya proyek asing akan menambah ekosistem sehingga diharapkan mampu menarik banyak warga untuk datang ke ibu kota baru.

“Tentunya kita harus bersyukur atas komitmen dan minat investor asing terhadap penyelenggaraan IKN. Kita sudah melihat dulu partisipasi pengembang-pengembang terbaik membangun hotel, rumah sakit, pusat perbelanjaan dan lain-lain,” kata Bambang. di Bisnis, Rabu (25/9/2024). 

Namun proyek modal asing tersebut umumnya akan menyasar masyarakat kelas menengah atas. Oleh karena itu, Bambang mengatakan pemerintah harus memperhatikan gagasan perumahan berimbang di IKN.

REI sendiri mengakui komitmennya untuk ikut serta dalam pembangunan IKN. Namun, dia menjelaskan hingga saat ini pihaknya masih menunggu pembentukan kependudukan IKN.

“Dan ke depan, anggota REI pasti akan ikut serta dalam pembangunan IĶN, asalkan pasarnya sudah ada,” jelasnya.

Selain hotel dan properti residensial, investor IKN juga banyak yang cenderung tertarik dengan pengembangan mall atau mal. Investor Tiongkok, terutama Delonix, juga akan membangun pusat perbelanjaan di proyek mereka. 

Selain itu, Konsorsium Nusantara yang dipimpin Sugianto Kusuma atau Aguan juga baru saja resmi memulai pembangunan mal bebas bea di IKN. Belum lagi, ada juga komitmen investasi dari PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) untuk membangun mal. 

Himpunan Pusat Perbelanjaan dan Penyewa Indonesia (Hippindo) menyambut baik hal tersebut dan berkomitmen untuk turut serta memperkuat sektor perbelanjaan di sejumlah pusat perbelanjaan di IKN.

Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Hippindo, menjelaskan partisipasi investor bagus untuk mempercepat pembangunan dan pemindahan ibu kota baru. Ia mengatakan, saat ini pihaknya juga membutuhkan sejumlah pusat perbelanjaan baru.

“Kami juga memposisikan IKN dan kami sangat menyambut baik investor yang ingin masuk ke Indonesia, baik dalam maupun luar negeri, artinya kami mendukung karena kami membutuhkan sebanyak mungkin lokasi yang cocok,” jelasnya.

Budi mengatakan investor harus terlebih dahulu membangun fasilitas seperti pusat perbelanjaan untuk mendorong masyarakat menetap di IKN. Untuk memfasilitasi hal tersebut, Hippindo menyarankan agar pemerintah selanjutnya menyusun serangkaian aturan yang memudahkan investor dan penyewa untuk menjual ke IKN.

Jadi kalau IKN diam, kita negosiasi. Hippindo akan berkontribusi, kalau putaran ini belum ramai, mungkin ada. ada keringanan dari pemerintah,” jelasnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel