Business.com, Jakarta – Investor asing mencatatkan net buy senilai Rp 693,78 miliar seiring penguatan IHSG pekan lalu. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Astra International Tbk (ASII), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menjadi saham yang paling banyak diburu asing selama sepekan.
Berdasarkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi beli bersih saham senilai Rp 693,7 miliar. Sedangkan totalnya asing membeli Rp 27,4 triliun dengan penjualan Rp 26,8 triliun.
Saham AMMN kerap dilirik asing dengan harga beli bersih Rp 280,4 miliar. Broker UBS Securitas Indonesia berkode AK menjadi broker dengan pembelian saham AMMN terbesar yakni sebanyak 192,8 juta lembar saham.
Saham berikutnya yang banyak diborong asing selama sepekan adalah saham ASII dengan pembelian bersih Rp 79,8 miliar. Broker Macquarie Securitas Indonesia dengan kode RX menjadi broker dengan net buy tertinggi yakni 11,8 juta saham ASII.
Selain AMMN dan ASII, investor asing juga menyerang saham BFIN dengan pembelian Rp 63,1 miliar, PGAS dengan pembelian Rp 55,2 miliar, dan Prazogo Pangestu TPIA dengan pembelian Rp 51,9 miliar.
Saham lain yang diburu asing pada pekan ini adalah saham BRIS dengan harga beli Rp 32,8 miliar, ICBP dengan harga beli Rp 32,5 miliar, ACES dengan harga beli Rp 23,5 miliar, TKIM dengan harga beli Rp 23,5 miliar. Rp 18 miliar dan MAPI Rp 10,3 miliar dengan harga beli Rp 10,3 miliar
Sekretaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Kutsar Premadi Nurhamad mengatakan laju IHSG pada pekan ini menguat dan berada di level 6.879,97 dari level 6.734,83 pada akhir pekan lalu.
Kapitalisasi pasar saham naik 2,03 persen selama sepekan menjadi Rp 11,486 triliun dari Rp 11,719 triliun pada sepekan sebelumnya, kata Kausar.
Sementara rata-rata volume perdagangan harian selama sepekan meningkat 6,67% menjadi 23,62 miliar lembar saham dari 25,31 miliar lembar saham pada pekan lalu.
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel