Bisnis.com, Jakarta – Setelah 123 tahun mengabdi kepada masyarakat Indonesia, PT Pegadaian terus menyaksikan masa keemasannya melalui berbagai produk dan program.
Hingga Agustus 2024, nilai aset Pegadaian mencapai Rp 98,935 triliun. Bahkan, aset perusahaan yang dulu bernama Bank Van Lining ini mampu mencapai Rp 100 triliun pada akhir tahun 2024.
Damar Latri Setiawan, Direktur Utama PT Pegadaian, mengatakan pertumbuhan aset ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan membaiknya kinerja.
“Pertumbuhan aset Pegadaian didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit, dimana saldo pinjaman per 31 Agustus 2024 tercatat sebesar Rp81,846 triliun, meningkat 25,8% yoy,” kata Damar, Kamis (26/9/2024).
Beliau berharap aset-aset tersebut terus tumbuh dan berkembang demi peningkatan kinerja Pegadaian, apalagi saat ini kita sudah ada di Holding Ultra Mikro, semoga kedepannya kinerja perusahaan semakin membaik dan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya. Dari Pegadaian khususnya UMKM,” ujarnya.
Berdasarkan Laporan Tahunan Pegadaian 2023, secara historis total aset Pegadaian tercatat sebesar Rp71,469 triliun pada tahun 2020, kemudian meningkat menjadi Rp65,776 triliun pada tahun 2021.
Pegadaian kembali menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan mencapai total aset sebesar Rp 73,329 triliun pada tahun 2022, mencapai Rp 82,585 triliun dengan aset lebih banyak di akhir tahun 2023.
Sejalan dengan pencapaian tersebut, Pegadaian berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan terbaik kepada masyarakat serta menciptakan prestasi terbaik. Tidak hanya di industri pegadaian dan pembiayaan UMKM, Pegadaian kini mulai melebarkan sayapnya dalam mengembangkan ekosistem emas untuk mewujudkan visi perusahaan dan membantu pemerintah mewujudkan Indonesia Emas 2025.
“Pegadaian akan terus meningkatkan kualitas aset dan pelayanan untuk meningkatkan kinerja positif perusahaan ke depan secara berkelanjutan. Termasuk penurunan NPL (Non Performing Loan) yang berhasil diturunkan menjadi 0,93% pada 31 Agustus. 2024 sebesar 1,71% pada Agustus 2023 juga mendukung catatan kinerja positif perseroan,” tambah Damar.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel