Bisnis.com, JAKARTA – Departemen Jasa Keuangan (DFS) mencatat asuransi sebesar Rp 1.128,86 triliun pada Maret 2024. Sejak Maret 2023 yang mencapai Rp 1,10, total modal meningkat 2,49% dibandingkan tahun sebelumnya (dibandingkan tahun lalu). tahun sebelumnya). triliun

“Aset industri asuransi mencapai Rp1.128,86 triliun pada Maret 2024 atau meningkat 2,49% year-on-year dibandingkan posisi yang sama tahun lalu yakni Rp1.101,47 triliun,” ujar Ketua Dewan Pengawas Asuransi Penjaminan dan Penjaminan ini. Dana. PPDP) OJK Ogi Prastomijono pada konferensi pers hasil rapat bulanan pengawas bulan April 2024 pada Senin (13/5/2024).

Ogi melaporkan total aset asuransi yang terdiri dari asuransi komersial mencapai Rp 909,04 triliun. Angka tersebut meningkat 3,04 persen dibandingkan Maret 2023 yang hanya Rp 882,25 triliun.

Dari sisi premi, nilai premi asuransi komersial mencapai Rp 87,7 triliun pada Maret 2024 atau meningkat 11,8 persen. Terdiri dari premi asuransi jiwa yang meningkat 2,09% dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai Rp45,78 triliun dan premi asuransi umum dan reasuransi meningkat 24,75% dengan nilai Rp41,99 triliun.

“Kinerja ini didukung oleh permodalan yang kuat dimana industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan modal berbasis risiko atau RBC pada ambang [120%] masing-masing sebesar 448,76% dan 335,97%,” kata Ogi.

Sedangkan asuransi nonkomersial yang terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan total aset sebesar Rp219,82 triliun atau meningkat 0,27% year-on-year dibandingkan Rp219,22 pada Maret 2023.

Dari sisi industri dana pensiun, total aset dana pensiun meningkat 10,51% menjadi senilai Rp 1.436,58 triliun per Maret 2024. Terdiri dari dana program pensiun sukarela yang mencapai Rp374,02 triliun dan program pensiun wajib sebesar Rp1.062,56 triliun.

Sedangkan perusahaan penjaminan mencatatkan nilai aset sebesar Rp47,37 triliun, meningkat 12,74% dibandingkan Rp42,02 triliun pada Maret 2023.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan VA Channel